TANA PASER- Satlantas Polres Paser menetapkan Desa Tapis di Kecamatan Tanah Grogot, sebagai Kampung Tertib Lalu Lintas pertama di Kabupaten Paser. Kepatuhan masyarakatnya yang dinilai tertib lalu lintas jadi pertimbangan utama.
Kasat Lantas Polres Paser AKP Donny Dwija Romansa melalui Bintara Urusan (Baur) SIM Aipda Indrawan Krisdianto mengatakan, selain tertib lalu lintas, saat pemasangan rambu dan banner, warga setempat turut membantu. Budaya gotong royong kembali dihidupkan melalui program ini. Terutama saat pengecatan trotoar bersama warga. "Kami juga berharap masyarakat Desa Tapis bisa membantu peran satlantas dalam menyosialisasikan tertib berlalu lintas," kata Aipda Indrawan, Sabtu (6/3).
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tertib berlalu lintas diharapkan muncul di desa lain. Di Desa Tapis, sarana-prasarana desa memadai dalam mendukung tertib berlalu lintas. Di antaranya, memiliki jalur aman bersepeda dan pejalan kaki serta bebas dari kawasan balap liar, karena pada malam rutin dilakukan penjagaan dan terdapat portal.
"Ini jadi pemicu desa-desa lain untuk membangkitkan semangat gotong royong dan tertib berlalu lintas," tambah Indrawan. Desa Tapis juga ditetapkan sebagai Kampung Tangguh Covid-19 oleh Tim Satgas Covid-19 Paser. Aipda Indrawan menyebut, penetapan Kampung Tangguh Covid-19 tidak kalah pentingnya dalam pencegahan virus corona. Sebab, kasus pandemi yang belum berakhir, sehingga diharapkan membantu menurunkan angka kasus positif.
"Masyarakat akhirnya bisa menuruti protokol kesehatan tanpa diimbau berulang kali dengan adanya penetapan kampung tangguh ini," harap bintara berprestasi Polres Paser itu.
Diketahui, mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas menjadi target Bupati Paser dr Fahmi Fadli dan Wabup Syarifah Masitah Assegaf setelah dilantik beberapa waktu lalu. Wabup Masitah yang rumah dinasnya berada di kawasan Desa Tapis mengapresiasi langkah polisi menggalakkan Kampung Tertib Lalu Lintas ini. Menurut dia, ini bisa menjadi motivasi desa lain agar bisa mencontoh. Apalagi kecelakaan lalu lintas selama ini mayoritas dari kalangan usia muda atau pelajar.
"Dengan adanya program ini, warga bisa saling mengingatkan khususnya kepada usia muda yang belum matang kesiapannya dalam berkendara," tutur Masitah. (jib/riz/k16)