Produksi Padi di Kaltim Makin Besar

- Sabtu, 6 Maret 2021 | 11:01 WIB
KINERJA POSITIF: Tahun lalu petani di Kaltim berhasil memproduksi 262,43 ribu ton gabah kering giling.
KINERJA POSITIF: Tahun lalu petani di Kaltim berhasil memproduksi 262,43 ribu ton gabah kering giling.

SAMARINDA–Produksi padi di Kaltim makin besar. Pada 2020, petani di Bumi Etam berhasil menghasilkan 262,43 ribu ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 8,62 ribu ton atau 3,39 persen dibandingkan 2019 yang hanya 253,82 ribu ton GKG. Hal itu selaras dengan luas panen juga yang juga naik 5,54 persen dari 2019 yang hanya 69,71 ribu hektare menjadi 73,57 ribu hektare.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, puncak panen padi pada 2020 sama dengan tahun sebelumnya, yaitu terjadi pada Maret. Tahun lalu pada momen puncak panen ada sebanyak 14,82 ribu hektare lahan berproduksi 55,02 ribu ton GKG, sementara puncak panen pada 2019 sebesar 16,37 ribu hektare (63,40 ribu ton GKG).

Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2021 mencapai 1,37 ribu hektare dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2021 diperkirakan seluas 32,65 ribu hektare. “Total potensi luas panen padi pada subround Januari–April 2021 mencapai 34,01 ribu hektare atau mengalami kenaikan sekitar 5,21 ribu hektare (18,08 persen) dibandingkan subround Januari–April 2020 yang sebesar 28,80 ribu hektare,” ujarnya, Jumat (5/3).

Pada 2020 di Kaltim baik luas panen maupun produksi padinya mengalami kenaikan dibanding tahun 2019. Jika dilihat menurut subround, terjadi peningkatan produksi pada subround Mei–Agustus dan September–Desember 2020, yaitu masing-masing sebesar 5,20 ribu ton GKG (6,98 persen) dan 26,76 ribu ton GKG (54,69 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Namun, pada subround Mei–Agustus 2020 terjadi penurunan luas panen dibanding 2019 sebesar 0,06 ribu hektare (0,29 persen). Akan tetapi, produksi padi pada subround tersebut tetap naik, dikarenakan produktivitasnya yang mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan penurunan luas panennya.

Sementara itu, penurunan produksi padi hanya terjadi pada subround Januari–April, yakni sebesar 4,72 ribu ton GKG (14,08 persen). “Secara menyeluruh kinerja pertanian mengalami peningkatan dari sisi produksi hingga kualitas pertanian,” pungkasnya. (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X