Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, AHY Sebut KLB Ilegal, Polri Tak Keluarkan Izin Kongres

- Sabtu, 6 Maret 2021 | 10:54 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat (5/3/2021). Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat (5/3/2021). Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com

Tsunami politik menghantam Partai Demokrat (PD). Sejumlah kader dan mantan kader PD mengadakan kongres luar biasa (KLB) di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), (5/3).

 

DELI SERDANG–KLB bakal digelar hingga Minggu (7/3). Kemarin para peserta kongres sepakat memilih Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2021–2025.

“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, mengingat dan seterusnya, menimbang dan seterusnya, memutuskan dan seterusnya, menetapkan, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum 2021–2025, setuju?” kata Jhoni Allen Marbun, pimpinan sidang KLB, yang disambut peserta kongres dengan serentak menjawab setuju.

Pantauan Sumut Pos, sebelum voting, Jhoni memandu para peserta untuk mengajukan calon ketua umum. Ada dua nama yang diajukan. Yakni, Moeldoko dan Marzuki Alie. Karena ada dua nama, Jhoni kemudian meminta para peserta yang setuju mendukung Moeldoko untuk berdiri. Mayoritas peserta berdiri.

-

Moeldoko

Setelah memilih ketua umum, pimpinan sidang lalu memilih Marzuki Alie menjadi ketua dewan pembina. Keputusan itu berdasarkan SK KLB Nomor 12 KLB PD/III/2021 tentang penetapan ketua dewan pembina.

Menurut dia, terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum telah sesuai AD/ART Partai Demokrat. Jhoni mengatakan, sidang KLB juga sepakat mencabut Surat DPP Tahun 2020/2021 terkait AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) yang memecat sejumlah pendiri dan kader Partai Demokrat.

“Kami melakukan semua tahapan kongres dengan 12 acara. Beberapa adalah keputusan mendemisionerkan Ketua Umum (Ketum) AHY karena tidak datang dalam konteks pertanggungjawaban. Kedua, mengembalikan AD/ART sesuai hasil kongres pertama PD pada 2005 yang intinya tidak ada struktur majelis tinggi partai. “Hal itu supaya tidak ada dua kekuasaan,” papar dia.

Meski Moeldoko telah ditetapkan sebagai ketum Partai Demokrat dalam KLB, Jhoni Allen Marbun memastikan, tetap merangkul AHY untuk bergabung dengan mereka. Dia mengaku tidak akan memecat AHY sebagai kader Demokrat. “AHY tidak hadir maka inabsensia. Apakah AHY akan dipecat juga? Tidak, tidak bisa begitu," tutur Jhoni.

Dia mengaku, tidak akan memperlakukan AHY sebagaimana AHY memperlakukan dirinya. Sebelumnya, Jhoni bersama sejumlah pendiri dan pengurus partai sempat dipecat dari kader tanpa dimintai keterangan. “Kalau Anda tidak pernah suka diperlakukan seperti itu (dipecat), jangan lakukan itu kepada orang lain. Tidak boleh begitu, harus seimbang jadi enggak boleh,” ucapnya.

Selain itu, Jhoni memastikan berdasarkan hasil kongres, mereka akan merangkul semua kader dari Sabang sampai Merauke. Mengenai adanya penolakan terhadap KLB, Jhoni mengaku tidak menjadi masalah.

“Mereka kan hanya ketakutan dan diintimidasi, makanya menolak karena mereka takut dipecat. Perasaan kami sama dengan mereka, nurani yang sudah tersesak selama ini. Tapi kami terbuka, mereka itu kan keluarga kita. Apalagi adik saya Bung Ibas dan Bung AHY,” bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X