PTM Akan Dibuka secara Bertahap, Diawali Empat Sekolah Tangguh Pekan Depan

- Sabtu, 6 Maret 2021 | 10:41 WIB
PENDIDIKAN: Para pelajar di Kota Tepian bakal tidak lama lagi kembali belajar di sekolah.
PENDIDIKAN: Para pelajar di Kota Tepian bakal tidak lama lagi kembali belajar di sekolah.

-

 

SAMARINDADinas Pendidikan (Disdik) Samarinda akhirnya mengumumkan bahwa Senin (8/3) mendatang, empat sekolah tangguh Covid-19 akan diresmikan. Yakni, SMP Nabil Husein, SD dan SMP Islamic Center, serta SMP 42 di Berambai, Kecamatan Samarinda Utara.

Selanjutnya, 10 sekolah lain akan bertahap dibuka. Sehingga diharapkan 14 sekolah tangguh ini menjadi model bagi sekolah lain, baik pengelolaan fasilitas kesehatan maupun jam pelajaran.

Kepala Disdik Samarinda Asli Nuryadin menerangkan, keputusan ini berdasarkan rapat Satgas Penanganan Covid-19 dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), serta hasil koordinasi dengan Komisi IV DPRD Samarinda, Kamis (4/3). Bahwa persiapan sekolah-sekolah ini telah dilakukan sekitar satu bulan, termasuk mempertimbangkan masukan dari orangtua siswa.

“Masih ada penolakan sekitar 20 persen di SD-SMP Islamic Center tapi ini tidak memengaruhi. Mereka bisa melanjutkan belajar dari rumah. Tetapi harapannya bisa ikut,” ucapnya.

Diakuinya, hasil pemantauan bersama Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi awal minggu lalu, keempat sekolah ini telah memenuhi syarat dan mengaku siap. Meskipun untuk SMP Nabil Husein sebetulnya sudah lama melaksanakan sekolah tatap muka.

“Nanti bertahan sekolah lain juga mempersiapkan. Tetapi kami melihat tren kasus juga. Harapan jika anak-anak dan guru masih tergolong aman, Juli mendatangkan Samarinda bisa 100 persen sekolah tatap muka,” ucapnya.

Dia menambahkan, saat ini 310 sekolah, PAUD-SD-SMP di bawah instansinya terus didorong untuk mempersiapkan pengelolaan dan fasilitas kesehatan. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan puskesmas setempat dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan pemantauan dan persiapan.

“Koordinasi terus dilakukan. Secara garis besar sekolah wajib menyiapkan tempat cuci tangan, petugas pemeriksa suhu tubuh, menempatkan hanya 18 siswa per kelas, memangkas jam pelajaran dan lainnya, merujuk SKB 4 menteri. Sebanyak 14 sekolah tangguh ini juga bisa jadi bahan rujukan,” jelasnya.

Sedangkan untuk sistem penilaian juga diakuinya akan lebih ringan karena kurikulum Covid-19 ini dibuat menyesuaikan kondisi darurat. Sekolah tatap muka ini untuk menghindari terjadi learning lost, karena sudah satu tahun anak belajar melalui handphone atau daring.

Sesuai yang disorot para psikolog bahwa pendidikan itu bukan hanya keterampilan, tapi sekitar 60–75 persen perlu perilaku, akidah, dan akhlak. Itu yang tidak bisa diajari melalui daring. “Sebab itu, rasa kerinduan dan kejenuhan untuk tatap muka harus segera dilaksanakan. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” tutupnya. (dns/*/dad/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X