Zona oranye sudah turun menjadi zona kuning. Karena itu, pemkot memberi kelonggaran. Mulai pekan ini objek wisata alam kembali dibuka.
BALIKPAPAN – Setelah melewati PPKM mikro selama tiga pekan, kini Pemkot Balikpapan memberi pelonggaran. Objek pariwisata alam boleh dibuka kembali pada akhir pekan. Ini melihat kasus pandemi yang mulai melandai dari beberapa pekan sebelum PPKM mikro.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, kelonggaran mulai berlaku pekan ini sebagai bentuk relaksasi pada PPKM mikro jilid kedua. Terutama untuk objek wisata alam. Di antaranya, Pantai Manggar, Pantai Lamaru sudah bisa operasional lagi di akhir pekan sejak Sabtu (6/3).
“Kita anggap sudah bisa, cukup sehat untuk membangun kekebalan bersamaan adanya kegiatan vaksinasi,” ucapnya. Namun, operasional ini mendapat pengawasan khusus, pihak pengelola objek wisata harus memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai aturan.
Khususnya yang tertuang dalam surat edaran PPKM. Rizal menjelaskan, adanya kelonggaran ini bukan berarti pandemi terkendali maksimal. Menurut dia, objek wisata sudah bisa operasional akhir pekan karena masyarakat telah memahami protokol kesehatan.
Apalagi wisata alam baik untuk kesehatan. Masyarakat bisa kembali menikmati udara segar. “Wisata alam tidak terlalu rapat dan ada udara segar jadi kami buka,” ucapnya. Sementara itu, dampak keberhasilan PPKM mikro mulai terlihat. Balikpapan berhasil menghilangkan status RT dengan zona oranye
Kabid Keamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan Zulkifli menyebutkan, pekan ini sudah tidak ada lagi wilayah zona oranye. Saat PPKM mikro pekan pertama pada 13 Februari, Balikpapan memiliki lima RT zona orange. Kemudian pada pekan kedua turun menjadi tiga RT.
Selanjutnya masuk pekan ketiga hanya tersisa satu RT zona oranye. “Alhamdulillah sekarang saya cek ke camat, zona oranye sudah turun semua ke zona kuning. Jadi, sudah tidak ada lagi zona oranye,” sebutnya. Dia optimistis, masyarakat secara gotong royong mampu menjaga lingkungan masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, ada empat indikator kesehatan dalam PPKM mikro. Misalnya dari sisi tingkat keterisian rumah sakit, saat awal PPKM mikro mencapai 90 persen. “Saat ini tingkat keterisian rumah sakit 64 persen, jadi sudah turun,” bebernya.
Kemudian indikator kedua dari positivity rate, awal PPKM mikro positivity rate di Balikpapan mencapai 16 persen. “Sudah turun 10 persen, jadi kami bisa lihat perubahan atau penurunan dari dampaknya setelah ada PPKM mikro sangat membantu,” tutupnya. (gel/ms/k16)