BALIKPAPAN – Sampai saat ini, pembatasan masih dilakukan oleh Pemkot Balikpapan. Meski dalam skala yang lebih kecil daripada sebelumnya.Hal ini pun terus berimbas ke beberapa sektor. Termasuk pusat perbelanjaan. Adanya revisi kebijakan, membuat pengunjung membatasi aktivitas.Public Relation Plaza Balikpapan Berka Adi Sasongko menyebut, awal 2021 menjadi titik rendahnya tingkat kunjungan, khususnya Februari.
“Februari kemarin itu kondisi mal persis seperti awal pandemi. Jadi, benar-benar turun traffic-nya,” ujarnya.Persentase tersebut dilihat dari minimnya pengunjung di tenant-tenant sekitar mal. Membuat mal tampak sepi sepanjang bulan kemarin.Menurut dia, penyebabnya ialah pembatasan yang terus dilakukan, khususnya di akhir pekan.
Imbasnya, pengunjung melakukan transaksi jual-beli dan tidak lagi berlama-lama di mal.Lanjutnya, usai aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro Jilid II dikeluarkan, keadaan berangsur pulih.Memasuki Maret, mal kembali menunjukkan peningkatan, walau tak signifikan. Faktanya, hal tersebut turut dipengaruhi oleh dibukanya kembali dua tenant primadona yakni bioskop dan wahana permainan.
“Ya semoga kelonggaran yang diberikan bisa menaikkan mood dan daya beli masyarakat lagi,” sebutnya.Selain itu, diketahui spot belakang mal telah memberi warna baru dan menjadi daya tarik tersendiri. Hal itu diakui oleh Berka. Meski begitu, hal ini tidak bisa dibandingkan saat digelarnya event. Disebutkannya pula, sampai saat ini pihaknya masih belum menggelar kembali event yang bersifat masif.
Sebab, diakui, masih sulit dalam pengendalian dan pengawasan terhadap pengunjung. Khususnya dalam penerapan protokol kesehatan.Dia pun berharap kebijakan pemerintah dengan aturan pembatasan, bisa memberi dampak. Yakni menurunnya angka kasus aktif di Kota Minyak. (*/okt/ms/k16)