BALIKPAPAN- Bank Indonesia (BI) Balikpapan menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Minyak dengan kembali menyelenggarakan virtual showcase product UMKM binaan. Upaya ini dilakukan untuk mengenalkan UMKM lokal di pasar nasional.
Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Sri Darmadi Sudibyo mengatakan, virtual showcase produk UMKM tersebut dalam rangka KKI seri 1 bertema “Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata”. Acara secara daring tersebut terpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat hingga akhir bulan ini.
“UMKM binaan Balikpapan yang turut berpartisipasi dalam pameran ini antara lain Bahalap, Deli Koffie, D’Lonia dan SalaKilo. Adapun produk-produk yang dipamerkan antara lain produk olahan makanan seperti sambal kepiting, abon ikan, amplang, dan kopi, serta produk kerajinan seperti kain batik khas Balikpapan,” katanya, Kamis (4/3).
Kegiatan ini juga wujud upaya mendorong pembayaran nontunai. Karena seluruh merchant telah memiliki Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), sehingga pengunjung dapat membayar melalui aplikasi penyedia jasa sistem pembayaran manapun.
Sudibyo menambahkan, dalam kegiatan ini pihaknya juga mengadakan UMKM Digital Academy (UDA). “Tujuan kegiatan ini mendorong UMKM agar mampu membuat perencanaan keuangan terutama menyusun cash flow serta merencanakan pengeluaran dan sumber pendanaan ke depan untuk menghindari risiko kerugian,” jelasnya.
Pihaknya sadar, UMKM salah satu sektor paling terdampak pandemi. Dengan upaya yang sejak tahun lalu diberikan bank sentral diharapkan bisa membantu mereka. “UMKM ini salah satu sektor yang bisa mendongkrak atau menjalankan roda ekonomi saat terjadi kontraksi ekonomi. Program yang kami buat tentu diharapkan bisa berguna bagi seluruh UMKM di Balikpapan,” ujarnya.
Kepala Bappedalitbang Balikpapan Agus Budi Prasetyo menyambut baik rangkaian kegiatan KKI 2021 yang memamerkan produk UMKM lokal bagian dari menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja. “Meski secara daring, paling tidak mereka (UMKM lokal) bisa unjuk gigi. Memasarkan secara nasional,” pungkasnya. (aji/ndu/k15)
