Belum Ada Jaminan Vaksin Sinovac Cegah Orang Terinfeksi Varian B117

- Jumat, 5 Maret 2021 | 10:42 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Keberadaan mutasi B117 SARS-CoV-2 di Indonesia terus menjadi sorotan. Diantaranya terkait apakah vaksin Sinovac yang sudah digunakan saat ini efektif mencegah infeksi mutasi Covid-19 asal Inggris itu.

’’Belum ada jaminan vaksin Sinovac dapat mencegah seseorang dari infeksi oleh varian virus tersebut,’’ kata peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi Wien Kusharyoto tadi malam. Dia menyampaikan informasi itu menyusul statement dari pemerintah bahwa vaksin Covid-19 keluaran Sinovac masih efektif melawan mutasi B.1.1.7 tersebut.

Wien mengatakan lebih tepat kalau disebut bahwa vaksin Sinovac tetap efektif mencegah kemungkinan seseorang terjangkit Covid-19 yang parah. Atau harus masuk ke rumah sakit karena terinfeksi varian tersebut. Jadi bukan lantas setelah divaksin membuat orang menjadi 100 persen kebal terhadap infeksi mutasi B117 itu. Lebih lanjut dia mengungkapkan beberapa studi menyebutkan efikasi beberapa vaksin yang digunakan sedikit berkurang terhadap varian tersebut.

Wien mengatakan mutasi Covid-19 dari Inggris bukan kali ini terdeteksi di Indonesia. Dia mengatakan pada awal April tahun lalu ditemukan mutasi D614G. Menurut dia mutasi D614G juga lebih cepat menular dibandingkan virus awal Covid-19. Tetapi tingkat penularan mutasi D614G tidak setinggi mutasi B117.

Dia menjelaskan saat ini temuan mutasi B117 di Indonesia sudah masuk ke basis data GISAID. Informasi sementara masih dua kasus Covid-19 di Indonesia yang terdeteksi sebagai mutasi B117. ’’Sekarang sedang dilakukan tracing terhadap mereka yang memiliki kontak dengan dua orang yang terinfeksi varian tersebut,’’ paparnya.

Wien menceritakan ciri khas varian mutasi B117 antara lain terkait dengan mutasi N501Y. Dia menjelaskan pada protein spike mutasi B117 terdapat delapan mutasi asam amino. Diantaranya mutasi N501Y dan delesi atau penghilangan dua asam amino H69 dan V70. Kondisi itu menyebabkan peningkatan kemampuan virusnya dalam menginfeksi sel.

Badan Intelijen Negara (BIN) turut mengambil langkah terkait mutasi virus korona di Inggris yang sudah masuk Indonesia. Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder untuk mengambil langkah strategis. ”Termasuk dalam pengembangan berbagai riset untuk menghadapi mutasi virus itu,” imbuhnya.

Upaya tersebut, kata Wawan, perlu juga dibarengi dengan meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan, memperkuat penerapan PPKM skala mikro, dan turut serta dalam program vaksinasi yang tengah berjalan. ”Termasuk dengan mendorong lahirnya obat maupun vaksin karya anak bangsa,” ungkap dia. Pemerintah memastikan tidak tinggal diam melihat dinamika perkembangan virus korona.

Termasuk diantaranya mutasi virus korona B117. ”Berdasarkan penemuan (kasus B117 di Indonesia), ke depan perlu pengembangan riset untuk mencari model penanganan lebih baik,” imbuhnya. BIN menilai itu penting lantaran temuan kasus B117 belakangan ini menunjukan bahwa virus tersebut sudah ada di sekitar masyarakat.

Sesuai kewenangan yang dimiliki oleh instansinya, lanjut Wawan, BIN sudah mengambil sejumlah langkah strategis. Di antaranya mengawasi keberadaan virus tersebut di beberapa negara tetangga. Catatan BIN, virus korona B117 sudah masuk Singapura sejak 23 Desember tahun lalu, kemudian di Malaysia ditemukan pada 12 Januari 2021, Vietnam 2 Februari 2021, dan Filipina 13 Januari 2021.

Wawan menyebut, salah satu langkah antisipasi pemerintah terhadap penyebaran virus tersebut adalah memperketat masuknya WNA ke Indonesia. ”Dan melarang penerbangan dari Inggris,” ujarnya. Dia memastikan, langkah-langkah strategis lain terus dilakukan agar virus yang menyebar dari Inggris ke berbagai negara itu tidak semakin banyak ditemukan dalam kasus-kasus di tanah air. (wan/syn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Desak MK Tak Hanya Fokus pada Hasil Pemilu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:36 WIB

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB
X