PJJ Harus Inovatif dan Memberi Motivasi

- Kamis, 4 Maret 2021 | 11:15 WIB
Dayang Suriani
Dayang Suriani

Membangun jembatan komunikasi, setiap guru menceritakan pengalaman belajar-mengajar selama pandemi. Demi mencari inovasi serta solusi dalam mengajar kelas daring agar tidak membosankan.

 

Bersama guru-guru internasional dari berbagai belahan dunia, Dayang Suriani berbagi pengalaman mengajar sekaligus berdiskusi baik secara online lewat Zoom Meeting maupun video conference. Program dan kegiatan dipaparkan oleh masing-masing perwakilan negara kemudian menjadi rekam jejak digital bagi UNESCO, Varkey Foundation UK dan OECD dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia baik melalui newsletter maupun website.

Selain itu, sebagai bagian dari Global Teacher Prize Ambassador dan UNESCO, ia berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan potensi diri, agar senantiasa memberikan inspirasi dan membantu banyak guru dalam hal pendidikan maupun pengajaran baik secara online maupun offline. Membangun jembatan komunikasi yang efektif, agar tercipta rasa dan keinginan untuk terus belajar tanpa henti.

"Selama masa pandemi global ini, saya bersama teman-teman guru dunia kami diundang secara khusus diundang untuk melakukan diskusi terbuka dan dalam kelompok kecil, dengan menggunakan Zoom video conference," kata Dayang.

Dalam diskusi terbuka tersebut, semua guru diberikan waktu untuk mempresentasikan best-practice/pengalaman terbaik kegiatan belajar mengajar selama 15 menit. Selain itu, diharuskan untuk menjawab beberapa isu dan tantangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan mengikuti beberapa program.

Masing-masing guru memaparkan dan menceritakan pengalaman belajar dan mengajar yang telah dilakukan selama masa pandemi global Covid-19.

Tantangan dan masalah yang dihadapi selama masa pandemi, beserta solusi dan aksi jangka pendek yang diambil untuk menjawab tantangan pembelajaran jarak jauh (distance learning) tersebut dilihat dari berbagai aspek.

"Menurut pengamatan saya di SMA 1 Balikpapan, beberapa siswa mulai terbiasa dengan sistem dan aplikasi digital yang dimanfaatkan guru di setiap satuan pendidikan. Namun, beberapa anak merasa kesulitan dalam memahami materi yang berkaitan dengan sains dan hitungan," kata ibu dua anak ini.

"Semangat dan fokus pastinya berbeda jauh antara pembelajaran tatap muka dan tatap maya. Inilah yang menjadi tantangan kita semua, sebagai guru inovatif untuk mencari solusi praktis yang temuan masalah yang terjadi dalam kelas daring. Karena itulah, saya menghadirkan pula video yang bisa ditonton anak-anak melalui YouTube serta memberikan motivasi di dalamnya. Sebab, anak juga butuh motivasi, baik dari orangtua dan gurunya," tandas Dayang. (lil/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X