Bantuan kuota diberikan selama Maret, April, dan Mei. Juni libur, dan Juli diharapkan sudah masuk pembelajaran tatap muka.
BALIKPAPAN – Pandemi Covid-19 melanda satu tahun terakhir melumpuhkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Kini siswa masih harus menggunakan metode pembelajaran secara daring. Rencananya, Kemendikbud akan kembali memberi bantuan kuota internet untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mengatakan, pihaknya telah mendengar pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim tentang rencana tersebut. Bantuan kuota diberikan selama tiga bulan. “Maret, April, Mei dengan harapan Juli sudah masuk pembelajaran tatap muka,” ungkapnya.
Sementara untuk Juni sudah memasuki libur semester. Muhaimin menyambut baik rencana menteri agar ada bantuan kuota internet selama belajar daring. Sehingga, memudahkan masyarakat yang masih terkendala dalam operasional PJJ. Bantuan diberikan kepada seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan.
“Penerima bantuan sudah berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik),” katanya. Dia berharap, bantuan data bisa segera diberikan kepada peserta didik. Mengingat proses pembelajaran telah berlangsung. Sepanjang Dapodik aman dan tidak ada perubahan, maka tak ada kendala untuk penerima bantuan.
Sebelum ada rencana bantuan kuota dari pusat, siswa tetap bisa mendapat bantuan. Sesuai petunjuk dari Kemendikbud, sekolah bisa memberi bantuan kuota internet untuk siswa menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) reguler. Pihaknya pun sudah menyiapkan anggaran kuota internet kepada peserta didik.
Namun, akhirnya sementara ditunda karena ada bantuan dari pusat. “Dana BOS untuk kuota internet tidak keluar dulu karena tidak boleh ada duplikasi,” sebutnya. Disdikbud masih sembari menunggu kepastian berapa besaran kuota internet yang diberikan untuk setiap siswa.
Muhaimin menuturkan, hingga kini informasi total kuota bantuan belum disampaikan Kemendikbud. Jika berkaca pada bantuan sebelumnya, kuota yang diberikan sebanyak 35 GB. Terbagi 5 GB untuk kuota bebas dan 30 GB kuota belajar. Dia berharap kali ini ada perubahan bantuan.
Khususnya, agar lebih seimbang antara jumlah kuota bebas dan kuota belajar. Belajar dari pengalaman, siswa juga membutuhkan kuota bebas. “Kadang ada tugas yang harus dicari menggunakan kuota bebas,” tuturnya. Jika memang bantuan dari Kemendikbud masih kurang, sekolah bisa memberikan kuota dari BOS reguler.
Pihaknya perlu melihat informasi dulu bagaimana agar tidak duplikasi dengan bantuan dari pemerintah pusat. “Kita menunggu dulu ada surat edaran resmi bagaimana persyaratan, waktu, dan berapa besar bantuan. Kemarin baru penyampaian awal dalam konferensi pers,” pungkasnya. (gel/ms/k15)