BALIKPAPAN–Kecelakaan speedboat yang melibatkan 20 warga negara Ukraina di perairan Buih Nol, Teluk Balikpapan, Selasa (2/3) malam terus ditelusuri petugas. Dari pemeriksaan sementara, tidak ditemukan pelanggaran administrasi yang dilakukan 20 WNA tersebut. Komandan Unit Intel Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan Lettu Mar Arif Simamora mengatakan, menurut keterangan korban yang dihimpun pihaknya, penyebab kecelakaan laut tersebut adalah faktor cuaca buruk. Serta kerusakan mesin yang membuat speedboat tenggelam.
“Speedboat yang mereka ditumpangi juga tidak mempunyai perlengkapan untuk safety penumpang. Juga tidak ada pelampung dan tidak ada radio,” katanya kepada Kaltim Post kemarin. Dia melanjutkan, saat ini kewenangan pemeriksaan para WNA tersebut sedang dilaksanakan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Balikpapan. “Apabila di laut lepas, ada pelanggaran, baik WNA maupun WNI, barulah TNI AL berperan,” imbuh Arif.
Saat melakukan evakuasi, pihaknya mendapat informasi bahwa para WNA tersebut adalah kru kapal yang berencana terbang ke Jakarta, 4 Maret 2021. Yang selanjutnya dari Jakarta bertolak ke negara asalnya pada 5 Maret 2021.
Dengan rute Jakarta-Turki-Rusia-Ukraina. “Mereka kru kapal yang sudah bertugas 6 atau 7 bulan. Dan saatnya pergantian kru,” terang dia. Arif melanjutkan, para WNA tersebut memiliki paspor, sehingga yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan tersebut berada di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Balikpapan. “Terkait dengan speedboat yang tenggelam, belum ada pelibatan dari TNI AL dalam rangka penyelidikan,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Kaltim Octavianto mengatakan, peristiwa kecelakaan pertama kali diterima sekira pukul 22.00 Wita. Informasi berasal radio dari kapal MV Manalagasia dan TB Mulia 7. Setelahnya, personel langsung bergegas menuju lokasi guna mengevakuasi para korban. Lokasi kecelakaan berjarak 13 nautical mile atau sekira 23 kilometer dari perairan laut Balikpapan “Dua kapal ini melaporkan bahwa ada beberapa pelampung yang mengapung di belakang kapal mereka,” ujarnya.
Ke-20 warga negara Ukraina ini, sambung dia, merupakan ABK kapal MV Evrydiki. Kapal kargo pengangkut batu bara. Meski begitu, Octa menyebut tidak tahu pasti berapa lama kapal tersebut berada di perairan Balikpapan. Dia menjelaskan, para korban menggunakan tiga speedboat yang disewa menuju Balikpapan. Satu di antaranya, digunakan untuk memuat barang para korban. Mereka ke Balikpapan untuk menjalani tes PCR Covid-19, sebagai syarat penerbangan dari Balikpapan menuju Jakarta. Untuk kemudian, dikirim oleh pihak Imigrasi ke negara asal masing-masing.
Evakuasi berlangsung hingga pukul 04.00 Wita. Sahril, salah satu motoris mengungkapkan, speedboat yang ia kemudikan bertolak dari Buih Nol menuju Pelabuhan Semayang. Akan tetapi, speedboat tiba-tiba terhantam oleh badai.
“Begitu meninggalkan kapal (MV Evrydiki) langsung dihantam badai angin timur. Alhamdulillah semua selamat,” sebutnya. Sementara itu, dalam keterangan pers-nya,
Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Verico Sandi mengatakan, korban warga negara asing merupakan kru kapal MV Evrydiki berbendera Liberia. Tujuannya, ke Pelabuhan Semayang untuk mengurus kepulangan ke negara asalnya dengan menggunakan pesawat udara.
“Mereka dalam keadaan sehat. Dan telah berada di penginapan sambil menunggu proses izin keimigrasiannya. (*/okt/kip/riz/k16)