KABAR negatif yang menimpa Josep Maria Bartomeu bukan satu-satunya atensi utama terhadap FC Barcelona pertengahan pekan ini. Sebab, masih ada agenda sulit yang dihadapi Barca dalam second leg semifinal Copa del Rey dini hari nanti (4/3).
Barca dituntut melakukan remontada atau membalikkan keadaan di Camp Nou setelah kalah 0-2 oleh Sevilla dalam first leg di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan (11/2).
Pekerjaan yang di atas kertas bisa dilakukan Barca seandainya Lionel Messi dkk mempertahankan penampilan terakhir. Yaitu, merujuk kemenangan 2-0 mereka atas Sevilla di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan pada jornada ke-25 La Liga (28/2).
Dalam laga tersebut, entrenador Barca Ronald Koeman mengaplikasikan skema baru, yakni tiga bek (3-5-2). Koeman seperti belajar dari kekalahan sebelumnya di Pizjuan gara-gara mudah ditembusnya pertahanan di sisi kanan dan kiri ketika dua bek mereka overlapping. Semua gol Sevilla kala itu tercipta karena kelemahan tersebut.
Nah, ketika menerapkan tiga bek, giliran Blaugrana yang merasakan benefit serupa. Mereka jadi lebih mendominasi sektor sayap. Dua gol dalam kemenangan akhir pekan lalu jadi bukti konkret. Sebab, konsentrasi lini belakang Sevilla terbelah antara mematikan wingback atau tetap menjaga dua striker. Kebetulan, dua striker Barca adalah Messi dan Ousmane Dembele yang bukan spesialis nomor sembilan. Alhasil, Barca sejatinya bermain dengan skema 3-7-0.
Tintin, julukan Koeman, diyakini tetap mempertahankan skema tiga bek dini hari nanti. ”Kami bermain penuh determinasi dalam laga terakhir dan dengan lawan yang sama, kami bisa melakukannya lagi,” ucap Koeman kepada Diario AS.
Dalam sedekade terakhir, setidaknya ada delapan remontada Barca di Camp Nou. Dua di antaranya menghadapi Sevilla. Yang pertama, menang 6-1 pada second leg perempat final Copa del Rey 2018?2019 setelah kalah 0-2 pada first leg. Lalu, kemenangan 4-0 dalam second leg Supercopa de Espana 2010?2011 setelah keok 1-3 pada pertemuan pertama. (io/c17/dns)
