PROKAL.CO,
JAKARTA– Tepat satu tahun yang lalu Presiden Joko Widodo didampingi Terawan Putra Hartanto yang waktu itu menjabat menjadi Menteri Kesehatan mengumumkan pasien 01 dan 02 Covid-19. Senin (1/3) Satgas Penanganan Covid mengumumkan dalam setahun ada 1.341.314 orang terkonfirmasi, dan 36.325 orang meninggal karena Covid-19. Karut marut penanganan Covid-19 pun masih terjadi.
Epidemolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menuturkan setahun pandemi Covid-19 ada capaian positif dan negatif yang dilakukan oleh pemerintah. Diantara adalah jumlah lab pengujian PCR naik dari ratusan sekarang menjadi ribuan. Jumlah ini membuat sampel yang dites naik drastis hingga 70 ribuan sampel setiap harinya.
Kemudian penanganan pasien juga terus mengalami peningkatan. Banyak pemerintah yang sebelumnya tidak menyediakan fasilitas isolasi mandiri, saat ini sudah membuka fasilitas tersebut.
Sementara itu yang mengalami penurunan adalah kontak tracing. Dia menjelaskan pada April 2020 lalu kontrak tracing dilakukan pada 20 sampai 30 orang untuk setiap kasus positif. ’’Minggu ini hanya empat sampai sepuluh kontak tracing untuk satu kasus positif,’’ jelasnya. Dia menegaskan idealnya kontak tracing tetap dipertahankan di angka 20-30 orang untuk satu kasus positif.
Sementara untuk pembatasan sosial menurut dia yang ideal hanya terjadi saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) gelombang satu dan dua tahun lalu. Setelah itu pelaksanaan pembatasan sosial cenderung mengarah ke longgar.
Terkait dengan vaksinasi Covid-19 dia berharap untu bisa dipercepat. Sehingga supply vaksin Covid-19 harus disiapkan. Sementara stok yang tersedia saat ini masih untuk 14 juta orang. Dia juga berharap sasaran vaksinasi harus tepat sesuai dengan roadmap yang sudah ditetapkan.