Tahun Lalu Pasien 01 Diumumkan, Kini 1,3 Juta Orang Terkonfirmasi Covid-19

- Selasa, 2 Maret 2021 | 11:15 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Tepat satu tahun yang lalu Presiden Joko Widodo didampingi Terawan Putra Hartanto yang waktu itu menjabat menjadi Menteri Kesehatan mengumumkan pasien 01 dan 02 Covid-19. Senin (1/3) Satgas Penanganan Covid mengumumkan dalam setahun ada 1.341.314 orang terkonfirmasi, dan 36.325 orang meninggal karena Covid-19. Karut marut penanganan Covid-19 pun masih terjadi.

Epidemolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menuturkan setahun pandemi Covid-19 ada capaian positif dan negatif yang dilakukan oleh pemerintah. Diantara adalah jumlah lab pengujian PCR naik dari ratusan sekarang menjadi ribuan. Jumlah ini membuat sampel yang dites naik drastis hingga 70 ribuan sampel setiap harinya.

Kemudian penanganan pasien juga terus mengalami peningkatan. Banyak pemerintah yang sebelumnya tidak menyediakan fasilitas isolasi mandiri, saat ini sudah membuka fasilitas tersebut.

Sementara itu yang mengalami penurunan adalah kontak tracing. Dia menjelaskan pada April 2020 lalu kontrak tracing dilakukan pada 20 sampai 30 orang untuk setiap kasus positif. ’’Minggu ini hanya empat sampai sepuluh kontak tracing untuk satu kasus positif,’’ jelasnya. Dia menegaskan idealnya kontak tracing tetap dipertahankan di angka 20-30 orang untuk satu kasus positif.

Sementara untuk pembatasan sosial menurut dia yang ideal hanya terjadi saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) gelombang satu dan dua tahun lalu. Setelah itu pelaksanaan pembatasan sosial cenderung mengarah ke longgar.

Terkait dengan vaksinasi Covid-19 dia berharap untu bisa dipercepat. Sehingga supply vaksin Covid-19 harus disiapkan. Sementara stok yang tersedia saat ini masih untuk 14 juta orang. Dia juga berharap sasaran vaksinasi harus tepat sesuai dengan roadmap yang sudah ditetapkan.

Yunis menilai saat ini sasaran vaksinasi Covid-19 cenderung keluar dari roadmap yang sudah ditetapkan. Dia khawatir ketika stok vaksin terbatas, sementara sasaran vaksinasinya tidak sesuai dengan pemetaan, maka hasilnya tidak efektif. ’’Skala prioritas vaksinasi harus fix mengikuti road map vaksinasi,’’ paparnya.

Dia juga sudah melakukan modelling dampak vaksinasi Covid-19. Dia mengatakan jika yang divaksin masih 10 juta orang, dampaknya belum kelihatan. Sementara itu jika masyarakat yang sudah divaksin mencapai 100 juta orang, ada penurunan kasus baru sekitar 30 persen.

Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Menaldi Rasmin menyatakan untuk menangani Covid ada beberapa kunci yang harus dilakukan. Pertama adalah perilaku publik. Menurutnya, penanganan tak bisa hanya dipasrahkan pada pemerintah saja. ”Masih belum berjalan 5M ditengah publik menunjukkan bahwa kita harus berpkiri, (kasus, Red) di dunia mulai turun tapi Indonesia belum turun,” ujarnya.

Kunci kedua tentang si virus. Kalau publik masih lalai, menurut Menaldi bisa menyebabkan mutasi virus. Pada awal pandemi, membutuhkan 1 hingga 2 minggu untuk “menangkap” virus. ”Kalau “dibantu” mutasi maka kita dalam kesulitan baru,” katanya. Maksudnya adalah sulit menemukan virus hingga mengobati.

Ketiga soal vaksinasi. Menurutnya ini merupakan cara yang paling etis untuk membentuk kekebalan masyarakat. Ada dua cara melakukan kekebalan masyarakat. Yang menurut Menaldi tidak etis adalah dengan membiarkan masyarakat terpapar virus dan akan kebal sendiri.

Sementara, vaksinasi adalah cara yang paling baik. Untuk memenuhi kekebalan komunal atau herd immunity, harus ada 70 persen masyarakat yang divaksin.

Selanjutnya adalah obat. Hingga saat ini belum ada obat yang definitif untuk virus SARS-Cov 2. ”Maka harus 5M dan vaksinasi,” katanya.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi pandemi di Tanah Air adalah dengan vaksinasi. Menurut website Covid19.go.id, kemarin ada 1.720.523 orang yang sudah divaksin tahap 1. Lalu 1.002.218 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap 2. Sementara target pemerintah adalah 181.554.465 orang atau 70 persen masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinasi gratis.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X