Madura United konsisten dalam proyeknya mengorbitkan pemain muda. Tim kebanggaan publik pencinta sepak bola Pulau Garam itu baru saja mengontrak pemain berusia 16 tahun: Ronaldo Joybera Kwateh.
BAGUS PUTRA PAMUNGKAS, Kota Batu
PADA 18 Februari, Madura United mempromosikan Maulana Romadhon ke tim senior. Dia kemudian menjadi pemain termuda di skuat Madura United. Usianya saat teken kontrak adalah 19 tahun 58 hari.
Namun, status itu bertahan lama. Sebab, enam hari berselang, manajemen Laskar Sape Kerrap mendatangkan Ronaldo Joybera Kwateh. Dia langsung menyandang gelar pemain termuda klub. Sebab, saat didatangkan, usianya baru 16 tahun 124 hari. Bisa jadi, jika nanti didaftarkan, Ronaldo bakal menyandang predikat pemain termuda Liga 1 2021. Meski belum genap 17 tahun, pemain keturunan Liberia itu bakal masuk ke tim senior.
Pelatih Madura United Rahmad Darmawan punya alasan mengapa langsung memasukkan Ronaldo ke tim senior. “Pemain yang satu ini, kami lihat memang punya kualitas. Jika benar-benar terus dikembangkan bisa menjadi pemain bagus,” kata pelatih yang akrab disapa RD tersebut.
Ucapan RD sangat beralasan. Ronaldo salah satu penggawa timnas U-16. Fakta itu membuktikan bagaimana kualitas pemain kelahiran 19 Oktober 2005 tersebut. Karena itu pula, Ronaldo kemudian langsung bergabung dengan tim. Dia bahkan sudah ikut training camp (TC) tim di Kota Batu. Tentu saja dia disiapkan untuk Piala Menpora 2021.
“Pemain muda itu aset. Mereka akan terus berkembang hingga menjadi pemain bintang bagi tim,” jelas pelatih yang dua kali membawa timnas U-23 ke final SEA Games itu. Tim pelatih jelas punya harapan tinggi kepada Ronaldo.
Siapa Ronaldo Joybera Kwateh? Pemain berambut gimbal itu adalah putra Roberto Saydee Kwateh. Pemain asing asal Liberia yang bermain di Indonesia awal 2000-an. Roberto Kwateh pernah malang melintang di persepakbolaan Indonesia. Dia pernah memperkuat Deltras Sidoarjo, PSIM Jogjakarta, PSIS Semarang, dan beberapa klub lain. Kini, setelah gantung sepatu, Roberto sudah mengantongi lisensi pelatih C AFC. Maka wajar jika Ronaldo diharapkan bisa punya karier lebih baik ketimbang sang ayah.
Ronaldo tahu ada beban besar. Namun, dia sama sekali ogah terbebani. Bahkan, Ronaldo sama sekali tidak punya target muluk-muluk bersama Madura United. “Target yang paling penting adalah saya bisa berlatih dan bermain dengan konsisten setiap hari,” kata mantan pemain Persib Bandung U-15 tersebut. Bagi dia, konsistensi adalah kunci agar bisa meraih posisi inti. “Saya ingin membawa Madura United meraih hasil yang maksimal,” tambahnya.
Bagi Ronaldo, bermain untuk tim senior Madura United di usia 16 tahun adalah kebanggaan. Apalagi, sebagai striker, dia akan bersaing dengan nama-nama besar. Sebut saja Alberto “Beto” Goncalves. Usia keduanya bahkan terpaut 24 tahun. Karena itu, Ronaldo merasa terhormat bisa sejajar dengan pemain sekelas Beto. “Saya sangat senang dan bangga bisa dipercaya gabung tim (senior),” katanya.
Ronaldo menegaskan, meski masih “hijau”, dirinya siap bersaing dengan siapa pun untuk mendapatkan kesempatan bermain. (c17/ali/jpg/ndy/k16)