SAMARINDA–Andi Harun-Rusmadi Wongso resmi memimpin Kota Tepian sejak 26 Februari lalu. Pemimpin anyar itu bergerak cepat merealisasikan visi-misi yang diusungnya dalam pesta demokrasi beberapa waktu lalu.
Salah satunya berkutat di penanganan Covid-19, PKL, parkir liar, kebersihan kota, dan tak lupa dan yang paling penting persoalan banjir.
“Anggaran murni sudah berjalan, jadi kami mencoba menyinergikan program kerja sesuai yang sudah teranggarkan di awal tahun. Saat ini saya dan Pak Rusmadi mencoba menyelaraskan sistem agar bisa settle dengan visi-misi kami,” ungkap Andi Harun. Program Rp 100–300 juta per RT yang jadi unggulan harus disesuaikan dengan ritme fiskal Samarinda sepanjang 2021, baru bisa diplot dan terealisasi di APBD Perubahan 2021.
Disinggung soal sinergitas kerja eksekutif dan legislatif di masa kepemimpinannya, terlebih untuk mengamankan program unggulan nanti di pembahasan anggaran perubahan, AH, sapaan akrab Andi Harun, menyebut bahwa fondasi awal yakni berkomunikasi dengan setiap para wakil rakyat di Basuki Rahmat, sebutan DPRD Samarinda. “Seluruh perbedaan waktu pilkada tak perlu lagi ada. Bukannya pesta demokrasi dijalani dengan bahagia,” ungkapnya.
Dari 10 partai yang berhasil menyabet kursi di DPRD Samarinda, tujuh partai berada dalam koalisi pengusungnya. Hal itu tentu mempermudah langkahnya untuk mewujudkan visi-misi yang sudah dibuat. Tujuh partai itu adalah Gerindra, PDIP, PKS, NasDem, PKB, PPP, Hanura dengan total 31 kursi di parlemen.
Menyisakan tiga partai yang sebelumnya berada di koalisi pengusung Barkati-Darlis, yakni PAN, Demokrat, dan Golkar. AH bahkan sudah menginstruksikan Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin, yang notabene ketua tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) untuk mengonsolidasikan seluruh elemen pemerintahan daerah, termasuk DPRD, agar solid bekerja. “Tujuan saya dan Pak Rusmadi atau dewan itu sama, untuk kemajuan Samarinda,” singkatnya. (ryu/dra/k16)