Jalan Rusak, jadi Alasan Perpustakaan Sepi

- Senin, 1 Maret 2021 | 11:04 WIB
FASILITAS UMUM: Perpustakaan umum Kutim sepi pengunjung. Lela Ratu Simi/KP
FASILITAS UMUM: Perpustakaan umum Kutim sepi pengunjung. Lela Ratu Simi/KP

SANGATTA - Ternyata bukan hanya minat baca masyarakat rendah yang menjadi penyebab perpustakaan daerah di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sepi. Namun, jauhnya lokasi dan buruknya akses jalan menjadi alasan warga ogah mengunjungi lokasi ini.

Parahnya, untuk mencapai kawasan ini, pengunjung mesti menempuh jarak hingga 10 kilometer dari perkotaan Sangatta Utara. Bahkan tidak ada moda transportasi umum menjadi keluhan utama.

Seperti yang dikeluhkan Rachma Putri, salah satu mahasiswa yang menolak menyambangi perpustakaan itu. Perempuan berjilbab ini meminta pemerintah diadakan perpusda di perkotaan.

“Saya merasa perpustakaan sangat diperlukan saat nyusun skripsi, tapi jauh sekali. Jadinya malah nambah bikin stres,” keluhnya.

Dia mencontohkan, Perpusda Balikpapan dan Bontang merupakan contoh perpustakaan yang efektif. Pasalnya, lokasinya tidak hanya di tengah kota, tempatnya juga nyaman, sehingga selalu menjadi pilihan untuk merampungkan tugas.

“Saya pernah datang ke Perpus Balikpapan, tempatnya nyaman dan bersih. Bukunya juga banyak pilihan. Selain itu, tempatnya dekat kota, jadi bisa naik angkot. Kalau di Sangatta ini serba susah,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kutim, Suriansyah mengatakan, pihaknya telah mengajukan perbaikan jalan menuju gedung perpustakaan. Hanya, hal itu belum diterima, sehingga akses itu masih rusak dan sulit dikunjungi terutama saat musim hujan.

“Itulah salah satu alasan perpustakaan sepi, mungkin karena jalannya jelek, kasihan orang bisa jatuh,” ungkap dia kepada Kaltim Post.

Tidak hanya itu, dirinya juga berharap pembangunan aula dan pembaruan buku. Diketahui buku-buku di perpus ini tak pernah diganti selama empat tahun terakhir. Padahal anggaran yang diperlukan hanya sekira Rp 50–100 juta.

“Kami butuh buku baru supaya bisa menarik minat pengunjung. Selain itu, kalau bisa dibangun aula, karena sulit jika ada kunjungan belajar, kami tak punya tempat,” harap dia.

Namun, jika akses itu tak kunjung diperbaiki, dirinya akan mencari alternatif lain supaya angka pengunjung lebih meningkat. Salah satunya dengan gagasan buku digital.

“Untuk menarik minat baca masyarakat, kami akan menyajikan buku digital. Pengunjung bisa langsung login akun dengan aplikasi yang terdaftar di kami. Saat ini kami masih mengumpulkan judul bukunya terlebih dahulu,” tuturnya.

Dia menerangkan, anggaran yang dialokasikan merupakan DAK dan diperuntukkan bagi seribu judul buku yang akan dirangkap dua. Serta buku digital ditargetkan bisa diaplikasikan pada 2021 ini.

“Kami berupaya supaya DAK dengan nominal Rp 200 juta bisa masuk untuk buku digital, semoga tahun ini terlaksana,” kata dia. (*/la/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X