Batik Balikpapan yang Makin Bersinar, Motif dari Beruang Madu Hingga Singkong dan Kantong Semar

- Senin, 1 Maret 2021 | 10:52 WIB
Kekayaan alam pesisir terlihat dari motif batik balikpapan yang menggunakan akar bakau, duyung dugong, serta flora seperti motif singkong, kantong semar, maupun fauna yang menjadi ciri khas Kota Minyak, yaitu beruang madu.
Kekayaan alam pesisir terlihat dari motif batik balikpapan yang menggunakan akar bakau, duyung dugong, serta flora seperti motif singkong, kantong semar, maupun fauna yang menjadi ciri khas Kota Minyak, yaitu beruang madu.

Warisan budaya dari masa ke masa, batik telah menjadi entitas dan identitas rakyat Indonesia. Pakem batik pun telah berubah. Tidak hanya menjadi pakaian formal, batik dapat dikenakan ke mana pun dan kapan pun. Bahkan meski hanya di rumah saja akibat pandemi, batik kian berkembang. Termasuk batik khas Balikpapan.

 

TIDAK hanya di Pulau Jawa, setiap daerah di Tanah Air memiliki corak batik yang beragam. Mewakili daerahnya masing-masing. Menampilkan kebudayaan ke dalam sebuah pola atau motif tertentu. Kaltim juga terkenal dengan motif batiknya. Terutama motif cumi atau lebih dikenal batik Kaltim.

Kekayaan alam pesisir juga terlihat dari motif batik balikpapan yang menggunakan akar bakau, duyung dugong, serta flora seperti motif singkong, kantong semar, maupun fauna yang menjadi ciri khas Kota Minyak, yaitu beruang madu.

Motif-motif tersebut mulai bermunculan sejak 2012 lalu, setelah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Balikpapan, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Balikpapan menggelar lomba motif khas lokal. Hingga muncullah para produsen kain batik lokal. Tidak hanya lomba, berbagai kegiatan latihan hingga kunjungan ke beberapa daerah juga dilakukan guna memberikan inspirasi kepada perajin.

Selama 2012 hingga 2014, Dekranasda Balikpapan melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Balikpapan mencatatkan 10 motif batik lokal hasil para pemenang lomba tahun itu ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Tetapi perlu pembaca ketahui, pemerintah kota, sejak 1983 mulai mengembangkan batik daerah.

“Melalui lomba motif batik, kami ingin Balikpapan memiliki ciri khas dan semakin beragam pula motif yang bisa ditampilkan, sekaligus memperkenalkan Balikpapan. Sehingga kian banyak pilihan dan menarik minat pelanggan,” tutur Arita Rizal Effendi, Ketua Dekranasda Balikpapan.

Di tahun 2016, pemerintah pun mengeluarkan Peraturan Wali Kota Nomor 15, tentang pemanfaatan batik motif khas, yang berisi kewajiban terhadap pemangku kepentingan untuk memanfaatkan produk lokal. Serta surat edaran Nomor 530/0335/IX/2016 mengenai imbauan menggunakan batik motif khas daerah. Kemudian pada 2017, Dekranasda Balikpapan menyerahkan batik dan tenun Balikpapan ke Museum Tekstil Jakarta yang bisa dilihat pengunjung.

Tahun ke tahun, jumlah pelaku industri batik di Balikpapan makin berkembang. Arita menyebut, tercatat ada 12 perajin batik lokal yang aktif. Yakni Batik Vi, Rumah Ampiek, Shaho, Arnesta Batik, Na-Niera Batik, Rumah Kreatif Balikpapan (RKB), Iwatik, Batik Broto, Dewi Batik, Kumala Batik Borneo, Kalika Batik dan Batik Zahro. Para pengrajin juga kerap mengikuti pameran setiap tahunnya.

Dengan perasaan sedih, Arita mengatakan pandemi mengubah segalanya. Hampir setahun, pameran ditiadakan. Dampaknya pun sangat dirasakan pengrajin batik. Mengingat tiap kali pameran, baik di luar daerah maupun ke luar negeri, batik balikpapan selalu dilirik dan mendapat banyak pesanan. “Tidak hanya batik, tapi seluruh sektor industri di seluruh dunia kini hanya bisa bertahan menghadapi pandemi ini,” kata Arita. (lil/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X