Selamat Jalan Pak Artidjo, 'Tembok' Integritasmu Abadi

- Senin, 1 Maret 2021 | 10:37 WIB
Artidjo Alkostar
Artidjo Alkostar

Artidjo Alkostar tidak akan pernah lagi memarahi orang yang mengirim surat berisi cek ke meja kerjanya. Sebab, mantan hakim agung yang dikenal sebagai ‘algojo’ koruptor itu telah berpulang di usia 73 tahun, kemarin (28/2). Dia telah membangun ‘tembok’ integritas selama bertahun-tahun. Dan pada akhirnya tembok itu akan diabadikan sebagai warna lain dalam sejarah hukum Indonesia.

 

Agus Dwi Prasetyo, Jakarta, Jawa Pos

 

”Kalau berkas koruptor sampai ke meja saya, pasti tak akan lolos!,” begitu kata Artidjo Alkostar saat diwawancarai salah satu media cetak nasional. Pertanyaan yang diajukan wartawan terkait perkara simulator kemudi untuk pembuatan surat izin mengemudi (SIM) dengan terdakwa Djoko Susilo (mantan Kakorlantas Polri). Perkara itu sempat membuat KPK dan Polri bersitegang.

Tak terhitung banyaknya cerita tentang kekuatan ‘tembok’ integritas Artidjo. Sepak terjang Artidjo itu tidak terajut dalam rentang satu dua tahun terakhir. Nama mantan aktivis di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta itu mencuri perhatian kala menangani perkara korupsi yayasan dengan terdakwa mantan Presiden RI Seoharto.

Perkara kakap yang menyeret penguasa Orde Baru (Orba) itu ditangani Artidjo di awal-awal kariernya sebagai hakim agung di Mahkamah Agung (MA). Artidjo menangani permohonan kasasi perkara tersebut bersama Syafiuddin Kartasmita (ketua majelis hakim), dan Sunu Wahadi (anggota) pada Februari 2001 lalu.

Artidjo berpendapat bahwa Soeharto tetap harus berstatus terdakwa meski kondisinya sedang sakit. Pendapat berbeda (dissenting opinion) itu menghasilkan keputusan Soeharto tetap terdakwa, tapi statusnya sebagai tahanan kota dilepas. ”Disepakati jalan tengah, Pak Harto tetap sebagai terdakwa, diadili setelah dia sembuh,” ungkapnya saat diwawancara salah satu media nasional.

Perkara tersebut terbilang yang paling berat di antara perkara-perkara lain yang ditangani Artidjo selama menjadi hakim agung. Maklum, meski telah lengser keprabon, pengaruh Soeharto sebagai mantan penguasa kala itu masih cukup kuat. ”Setelah kasus Pak Soeharto, semua kasus enteng. Apalagi (kasus) korupsi, tidak ada apa-apanya karena saya pernah menangani kasus Presiden Soeharto,” ujarnya.

Kabar meninggalnya Artidjo kemarin dikonfirmasi oleh Syamsuddin Haris, kolega Artidjo yang sama-sama menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Informasi tersebut kemudian dilengkapi Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan KPK Ali Fikri. ”Kami sangat berduka cita atas wafatnya anggota Dewas KPK Pak Artidjo Alkostar,” ujarnya.

Menurut Ali, Artidjo meninggal pukul 14.00 WIB. KPK memastikan penyebab meninggalnya Artidjo bukan karena Covid-19. ”Semoga Allah SWT menerima segala amal baiknya (Artidjo) dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tutur Ali.

Integritas sudah sejak lama melekat dalam sosok Artidjo. Akhir Mei 2018, ketika menjumpai awak media pasca purna tugas sebagai hakim agung, Artidjo pernah berkata dia tidak takut meski pernah diancam akan ditembak. Keteguhan hatinya membuat pria kelahiran 1948 itu menjadikan MA sebagai lembaga yang ditakuti koruptor.

Selama dia bertugas di MA, Artidjo terkenal sangat galak terhadap koruptor. Dia tidak segan melipatgandakan hukuman koruptor yang mengajukan proses hukum lanjutan di MA.

Artalyta Suryani, Irawady Joenoes, Urip Tri Gunawan, Gayus Tambunan, Luthfi Hasan Ishaaq, Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Djoko Susilo, Akil Mochtar, sampai O. C. Kaligis pernah merasakan betapa ‘ngeri’ ketukan palu Artidjo. ”Darah Madura saya tidak memungkinkan untuk menjadi takut sama orang,” kata dia kala itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X