Pengawasan Distribusi LPG 3 Kg Diperketat

- Senin, 1 Maret 2021 | 10:36 WIB
Tak hanya memastikan stok bahan pangan cukup untuk masyarakat Kaltim, Pemprov Kaltim juga mengawasi pendistribusian LPG 3 kilogram (Kg) jelang Ramadan dan Idulfitri.
Tak hanya memastikan stok bahan pangan cukup untuk masyarakat Kaltim, Pemprov Kaltim juga mengawasi pendistribusian LPG 3 kilogram (Kg) jelang Ramadan dan Idulfitri.

SAMARINDA – Tak hanya memastikan stok bahan pangan cukup untuk masyarakat Kaltim, Pemprov Kaltim juga mengawasi pendistribusian LPG 3 kilogram (Kg) jelang Ramadan dan Idulfitri. Mereka akan membentuk tim koordinasi terpadu untuk memastikan tidak ada permainan harga dan stok di tingkat penyalur (agen) maupun pangkalan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor mengatakan, antisipasi penting dilakukan menjelang Ramadan dan Idulfitri. Utamanya akan dilakukan pengawasan ketat untuk LPG 3 kilogram. Sebab setiap Ramadan dan Idulfitri kebutuhan LPG akan meningkat sehingga harus diawasi agar penyalurannya tepat sasaran.

“Kami akan lakukan pengawasan ketat untuk memastikan pendistribusian LPG 3 kg di Kaltim seluruhnya tepat sasaran. Sehingga tidak ada permainan, terutama di tingkat agen dan pangkalan,” ujarnya, Minggu (28/2).

Pihaknya berharap tim koordinasi terpadu terbentuk di kabupaten dan kota, sehingga sinergi pengawasan terjalin baik untuk mencegah kemungkinan terjadinya kelangkaan stok dan kenaikan harga yang tidak wajar akibat tingginya permintaan masyarakat.

Apalagi saat ini peningkatan jumlah penduduk miskin terus terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Jumlah penduduk miskin hingga September tahun lalu bertambah menjadi 243.990 jiwa. Sehingga kehadiran tim koordinasi terpadu ini bisa mengawasi agar penggunaan LPG tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat miskin.

“Saat ini, masih banyak penggunaan LPG 3 kg yang belum tepat sasaran, yang sesungguhnya tidak masuk dalam masyarakat miskin,” tuturnya.

Data dari Pertamina, dalam lima tahun terakhir kuota LPG subsidi di Kaltim meningkat 2 persen. Tahun ini, kuota Kaltim sebesar 109.946 MT, lebih tinggi dari kuota tahun lalu sebesar 106.632 MT. Kuota tertinggi untuk Samarinda sebanyak 27.107 MT, disusul Kutai Kartanegara 26.924 MT, dan Balikpapan 18.411 MT. Kuota terendah diberikan untuk Mahakam Ulu dengan 508 MT. “Sedangkan untuk harga, masih berbeda-beda setiap daerah,” ungkapnya.

Data Disperindagkop dan UKM Kaltim menyebutkan harga eceran tertinggi (HET) untuk LPG 3 kg di tingkat pangkalan di berbagai daerah di Kaltim bervariasi. Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara dengan HET Rp 18 ribu, harga tingkat pengecer Rp 25–28 ribu. Bontang Rp 19.500, sedangkan harga di tingkat pengecer Rp 27-30 ribu.

Paser ditetapkan HET sebesar Rp 22 ribu dan harga pasaran Rp 25–50 ribu. Berau HET di tingkat sub-penyalur Rp 26.500 – Rp 40 ribu. Sementara harga di pengecer Rp 27–50 ribu. “Kita berharap nantinya tim terpadu ini bisa menciptakan penyaluran yang tepat sasaran,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X