Setelah Disuntik Bawaannya Lapar, Selebihnya Normal

- Senin, 1 Maret 2021 | 10:08 WIB
Muhammad Ibrahim usai divaksinasi.
Muhammad Ibrahim usai divaksinasi.

Vaksinasi Covid-19 bagi pemberi jasa layanan publik di Balikpapan mulai dilakukan, Sabtu (27/2). Pekerja media termasuk di dalamnya. Berikut pengalaman Muhammad Ibrahim, jurnalis Kaltim Post yang ikut divaksinasi.

 

SEBELUM pukul 10.00 Wita, saya tiba di Balikpapan Sport and Conventional Center (BSCC), Dome Balikpapan, lokasi penyuntikan vaksin. Sebelum berangkat, satu jam sebelumnya saya sempatkan sarapan nasi pecel. Itu penting sebagai daya tahan tubuh.

Dalam perjalanan, masih ada terlintas apakah vaksin ini efeknya cocok dengan tubuh saya. Mengingat perdana vaksinasi dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bulan lalu, ratusan informasi berseliweran di media sosial terkait vaksin.

Ada yang mengatakan tidak halal, tidak sesuai dengan tubuh masyarakat Indonesia, menyebabkan lumpuh, efek mual, muntah, bahkan mengakibatkan meninggal dan masih banyak lagi. Namun, semua itu masih belum bisa saya percaya. Sebab, selain belum mendapatkan vaksin dan merasakannya sendiri, bukti-bukti itu belum bisa dipertanggungjawabkan.

Sebelum masuk gedung, ada beberapa petugas Satpol PP berjaga. Mereka mengarahkan prosedur kesehatan. Mencuci tangan, pengukuran suhu tubuh, dan undangan wajib mengenakan masker.

Saya mendapatkan nomor antrean 181. Kebetulan bertemu rekan seprofesi saya, Yanuar Riswandanu, salah satu kontributor stasiun televisi nasional di Balikpapan. Dia antrean 180. Kami pun berdua diminta menunggu panggilan bersama peserta lainnya.

Sekitar 20 menit menunggu, panggilan nomor antrean melalui pengeras suara akhirnya tiba. Peserta wajib menunjukkan KTP untuk keperluan pendataan serta registrasi. Ada enam petugas dengan masing-masing laptop. Berpakaian standar protokol kesehatan melakukan pendataan, meminta nomor handphone, dan profesi penerima vaksin.

Kemudian menunggu kembali kurang dari 15 menit untuk meja selanjutnya, yakni pengecekan tekanan, suhu tubuh, dan pendataan ulang. Petugas memberikan kartu bertuliskan nama dan angka hasil tekanan. “Normal Pak. Silakan menuju meja vaksinasi,” ucap perempuan ramah yang mengukur tekanan saya tadi.

Tahap selanjutnya, skrining. Petugas bertanya sejumlah pertanyaan. Identitas, apakah pernah terkonfirmasi positif, riwayat kontak pasien Covid-19, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penggunaan obat, riwayat pemberian vaksin dalam waktu 1–14 hari terakhir.

Kebetulan pada Januari 2020, saya menerima vaksin meningitis sebagai syarat umrah. “Saat itu setelah menerima meningitis, bagaimana kondisi Bapak?” tanya petugas. “Alhamdulillah sehat-sehat saja, tidak ada gejala apa-apa,” jawab saya.

Setelah di meja wawancara riwayat kesehatan, barulah ke meja vaksinasi. Ada lima meja, masing-masing terdapat dua petugas. Satu petugas menyiapkan vaksin, lainnya bertugas menyuntik. Lengan kiri yang disuntik.

Tepat pukul 10.59 Wita vaksin sekitar 0,5 mililiter disuntikkan. Hanya memerlukan waktu sekitar 3 detik, jarum sudah ditarik keluar. “Sudah Pak, selesai,” ucap petugas. Selanjutnya menunggu menerima selembar surat kartu vaksinasi Covid-19.

Surat itu mendata identitas penerima vaksin, nomor induk KTP, nomor tiket, tanggal lahir, nomor handphone, dan lokasi menerima vaksin. Kemudian satu kartu lagi berisi data yang sama, pada lembar belakanganya bertulis status pemberian vaksinasi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X