DI antara lima liga elite Eropa, persaingan top scorer di Bundesliga terbilang yang mudah diprediksi. Bagaimana tidak, bomber Bayern Muenchen Robert Lewandowski seolah tanpa pesaing seperti cerita tiga musim sebelumnya.
Hingga spieltag ke-23, Lewy sudah melesakkan 28 gol. Terpaut sembilan gol dengan striker Eintracht Frankfurt Andre Silva. Bahkan, selisih dengan bomber muda sensasional milik Borussia Dortmund, Erling Haaland, mencapai 11 gol.
Predikat torjaegerkanone rasa-rasanya juga bukan level Lewy. Penyerang 32 tahun itu kini bisa menebus utang musim lalu saat gagal meraih Sepatu Emas Eropa. Padahal, musim lalu Lewy melesakkan hingga 34 gol. Namun, masih ada striker SS Lazio Ciro Immobile dengan koleksi 36 gol di Serie A.
Seiring punya koleksi 28 gol, poin Lewy dalam perburuan Sepatu Emas Eropa adalah 56. Bundesliga bersama Premier League, Serie A, La Liga, dan Ligue 1 dihitung memiliki koefisien 2. Beda misalnya dengan Primeira Liga (Portugal) atau liga Eropa dengan ranking keenam sampai ke-22 yang punya koefisien 1,5.
Faktor pendukung supaya Lewy mencapai target musim ini makin mumpuni. Yaitu, semakin banyak pemberi assist untuk Pemain Terbaik Dunia FIFA 2020 tersebut. Selain second striker Thomas Mueller, masih ada gelandang Joshua Kimmich dan winger Kingsley Coman. Mereka menguasai tiga besar top assist di Bundesliga dengan 11, 10, dan 9 assist.
”Kami membutuhkan hal semacam itu (pemberi assist yang bervariasi untuk Lewy). Apalagi, laga berikutnya krusial (Der Klassiker, 7/3, Red),” ujar der trainer Bayern Hans-Dieter Flick kepada Bild. (io/c17/dns)