Minta Perusahaan Bantu Pengembangan Destinasi

- Sabtu, 27 Februari 2021 | 11:01 WIB
Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim mengajak perusahaan yang beroperasi di Bumi Etam menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) untuk mengembangkan destinasi wisata. Sebab, sejak 2020 hingga sekarang sektor ini masih mengalami krisis dan tidak ada yang tahu kapan pandemi berakhir.
Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim mengajak perusahaan yang beroperasi di Bumi Etam menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) untuk mengembangkan destinasi wisata. Sebab, sejak 2020 hingga sekarang sektor ini masih mengalami krisis dan tidak ada yang tahu kapan pandemi berakhir.

SAMARINDA–Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim mengajak perusahaan yang beroperasi di Bumi Etam menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) untuk mengembangkan destinasi wisata. Sebab, sejak 2020 hingga sekarang sektor ini masih mengalami krisis dan tidak ada yang tahu kapan pandemi berakhir.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, sinergi masyarakat dan perusahaan bisa menjadi solusi untuk kebangkitan pariwisata. Di lain sisi pengembangan destinasi sangat diperlukan di tengah keterbatasan anggaran. “Sebenarnya sudah ada perusahaan yang melakukan pengembangan destinasi wisata yang melibatkan masyarakat. Bentuknya memang melalui CSR tadi,” jelasnya, Selasa (23/2).

Untuk diketahui, CSR menjadi kebijakan perusahaan dalam menyejahterakan rakyat di sekitar wilayah kerjanya, baik memberikan bantuan dalam bentuk barang maupun mendanai kegiatan. Salah satunya, bantuan pembangunan infrastruktur destinasi pariwisata dari perusahaan BUMN di Pantai Hitam Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang beroperasi di wilayah tersebut.

Selain itu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) diberikan bantuan untuk mengelola fasilitas pariwisata yang belum optimal seperti pembangunan dermaga dan pemeliharaan kawasan. “Contoh seperti itu, kita harapkan bisa diikuti perusahaan lain,” ungkapnya.

Menurut dia, manfaat yang dirasakan adalah koneksi antara warga sekitar dan pihak perusahaan dapat terjalin dengan baik, sehingga produktif bersama membangun wisata sekitar. Perusahaan-perusahaan di Kaltim bisa membantu mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya. Pihaknya berharap, bantuan dari perusahaan bisa membuat pariwisata bangkit kembali.

“Kebanyakan CSR yang dilakukan perusahaan yang melibatkan masyarakat berhasil mengembangkan pariwisata kita,” pungkasnya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani mengatakan, dalam undang-undang saja mengatakan untuk mengembangkan pariwisata itu pemerintah tidak bisa sendirian. Pemerintah butuh stakeholder lain, seperti perusahaan, pelaku usaha, asosiasi, pemerhati pariwisata, masyarakat dan lainnya untuk memajukan pariwisata lokal.

“Tantangan saat ini sudah cukup besar, dengan diterpa Covid-19 industri pariwisata yang baru mulai berkembang seluruhnya anjlok,” jelasnya.

Di Samarinda, saat ini sedang booming wisata alam. Banyak bermunculan wisata bukit, itu menjadi pilihan baru bagi masyarakat. Apalagi harganya sangat murah, sehingga sasarannya bisa untuk masyarakat menengah ke bawah. Namun, keadaannya masih sangat amatir, butuh sentuhan bantuan-bantuan salah satunya bisa juga dari CSR perusahaan.

“Kita tentunya harus melibatkan banyak pihak jika ingin pariwisata kita terus meningkat,” tutupnya. (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X