Pasangan calon terpilih, Edi Damansyah dan Rendi Solihin dilantik sebagai bupati dan wakil bupati (wabup) Kukar, Jumat (26/2). Pelantikan secara virtual itu berlangsung di ruang serbaguna kantor Bupati Kukar.
TENGGARONG – Setelah resmi menjabat bupati dan wabup Kukar, Edi Damansyah dan Rendi Solihin berjanji untuk segera merealisasikan janji politik yang disampaikan semasa kampanye. Hal tersebut disampaikan Edi setelah mengikuti prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di ruang serbaguna kantor bupati.
Lewat konferensi pers, Edi menyampaikan bahwa sebenarnya tidak ada program secara khusus untuk 100 hari kerja. Hanya, selama seratus hari usai dirinya dilantik, ia bersama Wabup Rendi Solihin akan segera memasukkan visi-misi, serta sejumlah program yang dikampanyekan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Kukar.
Selanjutnya, pengesahan RPJMD akan diperkuat melalui kesepakatan peraturan daerah (perda). “Kami ingin berupaya merealisasikan 23 program beserta visi-misi tersebut. Setelah masuk RPJMD, akan dibuatkan perdanya,” kata Edi.
Program lain yang turut menjadi perhatiannya, yaitu pembenahan kawasan Central Business District (CBD) Tenggarong. Selain itu, penguatan sektor pertanian dan industri kreatif di Kukar. Beberapa program penguatan keterlibatan milenial, ucap dia, menjadi prioritas dikerjakan lebih dulu.
“Salah satu contoh penguatan peran milenial ini seperti di sektor pertanian. Anak-anak muda tidak hanya menjadi petaninya tapi juga bagaimana mereka memikirkan pengembangan bisnis di sektor pertanian tersebut,” katanya lagi.
Edi memastikan jika kerjanya akan bersinergi dengan program pemerintah provinsi dan pusat. Sementara itu, Wabup Rendi Solihin bersiap menyambangi 18 kecamatan di Kukar. Hal itu untuk menyerap kembali aspirasi masyarakat, agar bisa memaksimalkan fungsi dan peran kepala daerah dalam melakukan percepatan pembangunan.
Pengembangan destinasi wisata serta ekonomi kreatif turut menjadi bagian fokus Rendi Solihin. Penguatan peran Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf), ia harap bisa menghubungkan antara program pengembangan milenial dengan industri kreatif di Kukar.
Disinggung usianya yang baru beranjak 29 tahun, Rendi Solihin akan menyesuaikan diri sebagai wakil kepala daerah yang memimpin sejumlah aparatur sipil negara. Termasuk pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Kukar yang usianya lebih tua darinya. (qi/kri/k16)