SAMARINDA–Warga Jalan Pangeran Bendahara, RT 07, Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang, seketika berhamburan keluar rumah. Mereka fokus menyelamatkan diri sambil membawa barang-barang berharganya.
Pasalnya, jago merah tiba-tiba mengamuk hebat di kawasan padat penduduk tepi Sungai Mahakam pukul 09.15 Wita, (26/2). Warga sekitar sejatinya sudah berusaha memadamkan api. Baik dari sisi darat maupun sisi Sungai Mahakam.
Namun, jarak bangunan yang rapat membuat api cepat meluas dan susah dikendalikan. Terlebih permukiman didominasi bangunan bermaterial kayu. Membuat jago merah semakin cepat menjalar.
“Ada yang bilang karena masak. Ada yang bilang karena bensin. Orangnya nggak ada di rumah, lagi keluar. Suaminya ada di kapal. Katanya dari rumah Bu Soho,” kata Saipul, ketua RT 7.
Gang sempit untuk mencapai titik api, serta warga yang berkerumun di sekitar area kebakaran membuat upaya pemadaman lebih sulit. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk melakukan pemadaman.
Akibat kebakaran, 10 rumah dan 5 bangsal ludes. Sebanyak 80 jiwa kehilangan tempat tinggalnya. “Untuk penyebab kebakaran masih kami selidiki. Keterangan dari saksi sekitar asal api dari salah satu rumah warga yang ditinggalkan saat memasak,” kata Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Made Anwara.
Selain melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk pendirian tenda darurat. Nantinya difungsikan untuk warga yang kehilangan tempat tinggal dan dapur umum.
“Kami sudah koordinasikan dengan kecamatan, nanti akan kami dirikan tenda dapur umum sambil mendata warga yang terdampak lagi,” tukasnya. (*/dad/kri/k8)