KEBIJAKAN pemerintah pusat terkait pemberangkatan calon jamaah haji (calhaj) tahun 2021/1442 Hijriah masih belum ada kepastian. Kepala Seksi Pelayanan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan Masrivani mengatakan, keputusan penyelenggaraan ibadah haji baru akan diumumkan pada Maret mendatang.
Diketahui pada 2020 kemarin penyelenggaraan ibadah haji untuk jamaah dari luar Saudi Arabia tidak diperbolehkan, termasuk Indonesia. Diutarakan Masrivani, jika nantinya keputusan sama seperti tahun lalu, urutan atau daftar tunggu keberangkatan haji reguler akan bertambah panjang.
“Kami harap masih bisalah berangkat haji. Karena kasihan, mereka sudah menunggu bertahun-tahun. Jika tahun ini tidak berangkat, 2 tahun lagi calon jamaah haji kembali menunggu. Sejauh ini kami hanya menganjurkan untuk mengikuti manasik haji secara mandiri serta mengirim link pembelajaran manasik haji melalui pesan," ucap Masrivani.
Sejak pandemi 2020, dikatakan Masrivani, pendaftar haji mengalami penurunan. Jika biasanya 2.000-an orang dalam setahun, tahun lalu tercatat hanya 1.000 orang mendaftarkan haji. Biasanya dalam sebulan ada 100 pendaftar, di 2020 menjadi 50–70 orang.
"Awal 2021 hampir sama saja, Januari kemarin 73 pendaftar. Turunnya 50 persen. Sementara memang sistem pendaftaran haji dan umrah pusat masih ditutup, tapi berkas yang telah ada tetap kami persiapkan," tandasnya. (lil/ms/k16)
