Selayaknya sistem demokrasi, pemilihan presiden FC Barcelona pada 7 Maret mendatang didahului dengan debat calon presiden. Ada tiga kali debat yang berlangsung pada Minggu waktu setempat (28/2), lalu Selasa (2/3), dan terakhir pada Jumat (5/3).
Tiga capres yang terdiri atas Joan Laporta, Victor Font, dan Toni Freixa bakal tampil dalam debat pertama di Auditorium 1899 Camp Nou. Debat kedua berlangsung di tempat yang sama, sedangkan debat ketiga mengambil lokasi di studio TV3.
Dua hari menuju debat, Font melakukan serangan kepada Laporta yang notabene presiden Barca periode 2003 sampai 2010 itu. Dilansir Everything Barca, Font menuding semua janji Laporta tidak bertanggung jawab karena hanya akan menambah beban utang klub yang kini mencapai angka EUR 420 juta (Rp 7,24 triliun). Terutama janji manis dalam transfer pemain.
”Bagaimana dia (Laporta, Red) ingin mendatangkan Erling Haaland (bomber Borussia Dortmund, Red) yang memiliki harga minimal EUR 75 juta (Rp 1,29 triliun, Red), tetapi menolak mendatangkan Eric Garcia (bek muda Manchester City yang alumnus La Masia, Red) yang harganya 15 kali lipat lebih murah,” tutur Font yang memiliki latar belakang pengusaha sukses di Spanyol.
Sebelum Font, Freixa yang eks sekretaris dewan Barca sekaligus berprofesi sebagai pengacara lebih dulu menyerang Laporta. Freixa menyindir Laporta sebagai capres Luz de Gas. Itu adalah nama sebuah kelab malam yang sering digunakan Laporta untuk merayakan setiap sukses Barca memenangi trofi juara pada eranya. (ren/c17/dns)