PROKAL.CO,
Melihat genealogi politik para kepala daerah yang menggantikan petahana, mereka sebenarnya tidak benar-benar baru. Jika diurai visi, misi, dan programnya, relatif masih sama dengan rezim sebelumnya.
SAMARINDA–Jumat (26/2), enam kepala daerah di Kaltim hasil Pilkada Serentak 2020 bakal dilantik. Ada wajah lawas, ada pula wajah baru. Tapi mereka sebenarnya politikus lama. Para kepala daerah ini, punya banyak pekerjaan rumah di berbagai bidang. Jika tak bisa buat gebrakan, maka kepercayaan publik bakal terkikis.
Apalagi, pekerjaan rumah besar sudah menanti para kepala daerah yang dipilih dan dilantik di tengah pandemi Covid-19. Akademisi hukum tata negara Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah mengatakan, pekerjaan rumah jangka pendek yang harus segera dikerjakan tentu saja soal penanganan pandemi Covid-19. Bukan sekadar masalah kesehatannya, tapi juga sektor terdampak. Terutama ekonomi, pendidikan, sosial, dan lainnya.
Jadi penanganan aspek kesehatannya, harus linear dengan penanganan di sektor lainnya. “Jadi tidak ada lagi istilah bulan madu bagi pasangan terpilih. Sebab, harus segera bekerja untuk menangani pandemi ini," katanya. Lelaki yang akrab disapa Castro itu menambahkan, masyarakat paham bahwa daerah-daerah di Kaltim ini memiliki problematika lingkungan hidup yang serupa. Untuk itu, pemulihan di sektor lingkungan hidup ini harus dijadikan prioritas berikutnya. Mulai kerusakan lingkungan akibat dampak dari industri ekstraktif, banjir, konflik tenurial (lahan), hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Prioritas yang tidak kalah penting dan sama sekali tidak boleh dinafikan adalah pembenahan di sektor hukum dan korupsi. "Masalah penegakan hukum, terutama terhadap kasus korupsi dan lingkungan, harus segera dibenahi. Pemerintah harus punya concern terhadap hal-hal yang berpotensi korupsi, dan belakangan kontroversial di tengah publik. Mulai pembenahan perusda, penataan aset daerah, proyek infrastruktur, pengawasan APBD, hingga konflik kepentingan," jelasnya.