Mal Terpukul Kaltim Steril, Kunjungan Terus Menurun, Akhir Februari Hanya 22 Ribu Orang

- Jumat, 26 Februari 2021 | 10:37 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BALIKPAPAN – Pemberlakuan Kaltim Steril, khususnya pembatasan kegiatan masyarakat pada akhir pekan, berdampak buruk bagi pengusaha mal. Jumlah kunjungan turun drastis. Padahal akhir pekan menjadi momentum bagi pusat perbelanjaan meningkatkan kunjungan. Yang terus berkurang selama pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kaltim Aries Adriyanto kepada Kaltim Post, Kamis (25/2). Dia mendata pada Januari 2021, average traffic atau lalu lintas rata-rata kunjungan ke mal sebanyak 36 ribu orang. Namun, pada Februari 2021 sampai 24 Februari, hanya mencapai 22 ribu orang. Terjadi penurunan kunjungan 14 ribu orang.

Jumlah tersebut terus mengalami penurunan. Sebelum pandemi Covid-19 melanda Maret 2020 lalu, rata-rata lalu lintas kunjungan ke mal mencapai 53 ribu orang. “Harus diterima kenyataannya bahwa kebijakan tersebut memiliki dampak kerugian yang cukup besar bagi pusat perbelanjaan atau mal yang ada di Kaltim,” ujar dia.

Penurunan jumlah pengunjung tersebut, terutama pada akhir pekan, juga dipengaruhi karena ada pengetatan pada perbatasan kabupaten/kota menuju Balikpapan. Terutama melalui akses transportasi darat dan laut. Di antaranya, dari Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara (Kukar), dan Samarinda. Khususnya Pemkot Balikpapan sempat menerapkan kebijakan bagi masyarakat luar Balikpapan wajib mengikuti rapid antigen, jika ingin masuk ke Kota Minyak.

“Akibatnya tingkat hunian hotel di Balikpapan hanya sampai 20 persen. Dan hal ini berdampak pula terhadap menurunnya kunjungan orang ke mal,” imbuh GM Plaza Balikpapan ini.

Selain itu, bioskop dan permainan anak diharuskan tutup pada Minggu. Serta ada kewajiban 75 persen work from home (WFH) atau bekerja dari rumah, mengakibatkan drastisnya penurunan kunjungan pelanggan ke mal. Para karyawan atau pekerja yang biasanya makan siang di mal, kini sudah sangat minim. Bahkan hampir tidak ada lagi.

“Pada akhir pekan inilah, momen mal ramai dikunjungi. Kini terasa lebih sepi, tidak seperti akhir pekan sebelum diberlakukannya PPKM dan Kaltim Steril. Karena yang berkunjung ke Balikpapan menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan orang Balikpapan yang keluar kota. Yang tadinya Balikpapan sebagai destinasi, saat ini berubah,” papar Aries.

Bulan ini pendapatan tenant di mal juga mengalami penurunan drastis dibandingkan sebelumnya, sehingga pengelola pusat perbelanjaan memiliki tugas besar untuk mengembalikan tingkat kunjungan secara bertahap. “Diharapkan transaksi tenant pun akan meningkat,” jelas dia.

Selain itu, sejumlah mal yang menjadi anggota APPBI Kaltim sedang mengajukan vaksinasi buat karyawannya. Sebab, masuk sebagai pekerja publik yang sering bertemu dengan pengunjung, sehingga mempunyai risiko tinggi terpapar. Bersamaan dengan itu tentunya pengelola mal senantiasa berkomitmen untuk turut menekan angka penyebaran Covid-19.

“Antara lain dengan menerapkan protokol kesehatan seperti mewajibkan pengunjung menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berkerumun serta membatasi jumlah kapasitas pengunjung dan menjaga kondisi mal tetap bersih dan steril,” pungkas dia.

Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi telah mengevaluasi kebijakan Kaltim Steril, khususnya pembatasan kegiatan masyarakat di akhir pekan. Dengan menerapkan PPKM berbasis mikro, yang dilaksanakan mulai 13–27 Februari 2021 mendatang.

“Kami sudah konsultasi dengan gubernur dan kapolda Kaltim. Poin penting PPKM mikro ini adalah pasar dan mal tidak ditutup. Dengan beberapa batasan. Hanya fasilitas umum yang ditutup pada Sabtu dan Minggu,” kata dia beberapa waktu lalu.

Pelaksanaan PPKM Mikro ini dituangkan dalam SE Nomor: 300/392/Pem tentang Pelaksanaan PPKM Berbasis Mikro dan Kota untuk Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Pandemi Covid-19 di Balikpapan. Poin penting pada kebijakan PPKM mikro ini adalah pasar dan restoran/rumah makan/warung makan /kafe/angkringan serta pusat perbelanjaan/mal/pertokoan, kini dibolehkan lagi buka pada Sabtu dan Minggu. Tentunya dengan ketentuan maksimal 50 persen dari kapasitas dan wajib menerapkan protokol kesehatan 4M secara ketat.

Khusus untuk pasar, jam operasionalnya pada pukul 00.00–18.00 Wita. Sementara restoran dan sejenisnya, jam operasional pelayanan makan di tempat (dine-in) pukul 06.00–22.00 Wita. Sedangkan take away/delivery service/drive thru sesuai jam operasional/24 jam. Adapun pusat perbelanjaan/mal/pertokoan dapat beroperasi mulai pukul 10.00–22.00 Wita. (kip/dwi/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X