Sepanjang 2019–2020 merupakan musim terindah bagi Mikel Arteta dan Jorge Jesus. Di musim pertamanya sebagai pelatih, Arteta mampu memenangi Piala FA, lalu Community Shield bagi Arsenal.
Sementara itu, Jesus sukses memenangkan banyak gelar bersama klub Brasil Flamengo. Di antaranya, Copa Libertadores 2019, Campeonato Brasileiro Serie A 2019, Supercopa do Brasil 2020, Campeonato Carioca 2020, dan Recopa Sudamericana 2020.
Namun, tahun ini, prestasi Arteta dan Jesus sama-sama flop. Jesus yang menangani SL Benfica gagal memenangi Supertaca Candido de Oliveira (Piala Super Portugal), lalu kandas di kualifikasi Liga Champions dan Taca da Liga (Piala Liga Portugal). Di Primeira Liga, As Aguias juga masih tertahan di peringkat keempat.
Di sisi lain, Arteta sudah kehilangan harapan memenangi ajang domestik (Premier League, Piala Liga, Piala FA). Alhasil, Liga Europa menjadi satu-satunya asa bagi Arteta dan Jesus untuk menjaga kehormatan. Dan, hanya salah satu yang berhak lolos dari babak 32 besar.
Setelah bermain seri 2-2 dalam first leg di venue netral (Stadio Olimpico di Roma), second leg dimainkan di venue netral lainnya. Yakni, Karaiskakis Stadium di Piraeus (siaran langsung SCTV/Champions TV 1 pukul 00.55 WIB). ’’Kami ingin melanjutkan harapan kami di sana (Liga Europa). Kamis petang adalah final bagi kami,’’ ucap Arteta di laman resmi klub.
Arteta masih lebih beruntung ketimbang Jesus. Sebab, menurut Record, Presiden Benfica Luis Filipe Vieira sudah mempersiapkan kepergian Jesus dalam pekan ini. Artinya, hasil dini hari nanti jadi penentu. ’’Aku tak peduli apa yang akan terjadi padaku. Aku hanya memikirkan cara mengalahkan klub sekuat seperti Arsenal,’’ kata Jesus kepada A Bola. (ren/c18/dns)
