Raisa Liany, Autodidak nan Menjanjikan

- Rabu, 24 Februari 2021 | 14:24 WIB
Raisa Liany
Raisa Liany

Kecintaannya pada makanan manis, membuat Raisa ingin membuatnya sendiri. Apa yang dia buat, semua dilakukan dari hasil trial error. Bahkan butuh waktu berbulan-bulan menemukan resep dan formula yang pas. Mulai dari sistem pre-order di rumah, hingga kini miliki toko sendiri.

 

SEJAK 2014, Raisa Liany mulai belajar untuk membuat kue. Mulai melihat video dan aneka resep. Saat itu memang belum tebersit untuk ikut kursus terkait. Disebutkan hanya sekadar hobi. “Waktu itu bikin kue kering. Sampai aku bawa ke kampus juga untuk cicip ke teman-teman,” ujarnya.

Beberapa bulan kemudian, paman dan tantenya bertanya apakah Raisa sanggup membuat kue dalam jumlah banyak. Untuk hampers bagi kolega kerja pamannya kala itu. “Nah itu sempat ngerasa bisa enggak ya? Karena kan biasanya bikin sedikit jadi tahu resepnya. Belum pernah banyak, aku coba dan akhirnya bisa,” bebernya.

Hingga dia pun memberanikan diri membuka sistem pre-order. Sebab, merasa bahwa kue buatannya cukup digemari. Dia memasarkan lewat akun Instagram pribadi. Khususnya untuk momen-momen tertentu. Kemampuannya juga terus dia asah. Dengan terus belajar membuat variasi kudapan manis lainnya.

Perlahan tapi pasti. Perlengkapan membuat kuenya mulai lengkap. Tak sekadar kue kering, aneka kue basah juga pelajari. “Jadi memang buat kue basah itu enggak semudah kue kering. Kayak waktu aku coba bikin cheesecake, itu berbulan-bulan baru dapat yang sesuai resepnya. Kayak setiap hari itu coba bikin gitu,” ungkap perempuan kelahiran 1995 itu.

Hingga pada 2017, dia mulai serius. Apalagi setelah lulus kuliah pada 2016, Raisa menyebut jika memang belum ketemu dengan pekerjaan yang pas. Mengembangkan hobi hasil autodidak, Raisa berpikir tak ada salahnya. Dia pun mulai memperkenalkan SA Eatery sebagai nama usahanya.

“Jadi ya rekap pesanan, terus bikin adonan, sampai dulu itu antar sendiri. Kadang dibantuin sama adek. Dan itu jualannya masih di rumah. Sampai akhirnya bikin mochi dan si mochi ini jalan yang buat nama usahaku semakin dikenal akhirnya,” jelas alumnus Fakultas Hukum, Universitas Mulawarman itu.

Di sela-sela waktunya sambil membuat adonan, Raisa kembali bercerita. Kala itu, saat dia memutuskan membuat mochi karena memang belum banyak yang tahu. Dia juga menyadari bahwa masyarakat Samarinda selalu penasaran dengan hal baru.

Selain kue kering, mochi dan cheesecake, dia juga membuat aneka kue tar. Mengembangkan berbagai rasa seperti vanilla, magnum (cokelat), hingga blackforest. Untuk musim atau momen tertentu, dia juga menawarkan sajian khusus.

“Misal kayak kue Lebaran, kue kering. Atau juga paket Natal. Terbaru ini kan Imlek beberapa hari lalu. Dan memang untuk pesanan kue itu rata-rata mulai ramai menjelang akhir tahun, kayak mulai Agustus itu ramai. Sharing sama teman-teman baker (pembuat kue atau roti) juga jelang akhir tahun. Kalau awal tahun gini agak santai lah,” jelasnya.

Pembeli yang kian banyak. Hingga adanya pelanggan tetap, membuat Raisa akhirnya membuka toko sendiri. Hal itu juga karena permintaan pembeli, memudahkan mereka dalam memesan dan mengambil kue.

“Sampai bisa sewa tempat, ya bisa dibilang menjanjikan lah ya (bisnis kue). Dan memang harus terus inovasi sih, lihat tren misal kue apa yang sedang ramai. Termasuk variasi dekorasi juga, terus belajar,” pungkasnya. (rdm/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X