PROKAL.CO,
SAMARINDA - Pariwisata telah ditetapkan sebagai salah satu sektor prioritas yang perlu ditingkatkan. Sebab sektor ini paling mudah dan murah untuk dikembangkan, serta memberikan dampak langsung bagi peningkatan pendapatan masyarakat.
Sayang, saat ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi pelaku pariwisata. Mulai minimnya infrastruktur pendukung pariwisata, hingga keterbatasan anggaran yang membuat pariwisata sulit berkembang. Kondisi ini membuat keberadaan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Samarinda dianggap strategis dalam mendongkrak sektor ini.
Apalagi saat ini pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2020 hanya mencapai 2.436.556 orang atau hanya mencapai 44,30 persen dari target. Jumlah itu turun drastis dibandingkan 2019 yang mencapai 7.085.381 orang atau 128,83 persen dari target.
Ketua BPPD Samarinda Muhammad Zulkifli mengatakan, Pemerintah Samarinda kembali membentuk BPPD pada akhir 2020 lalu. Sebab, pembangunan sektor kepariwisataan perlu dukungan sistematis, terencana dan terpadu serta berkelanjutan. Hadirnya BPPD diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan citra kepariwisataan dan mempromosikan potensi wisata daerah.
“Lewat BPPD mari membangun citra pariwisata Samarinda dengan sebaik-baiknya, meski memang saat ini terdapat banyak tantangan. Namun, tantangan ini harus bisa kita jadikan peluang,” tuturnya saat berkunjung ke Kantor Kaltim Post, di Jalan Untung Suropati, Samarinda, Selasa (23/2).
Menurutnya, tugas utama BPPD yakni membangun citra pariwisata. Promosi berbagai destinasi sangat penting, namun tetap harus diimbangi dengan peran pemerintah dalam meningkatkan sarana dan prasarananya. Pariwisata itu tidak hanya soal kedatangan wisatawan, namun kualitas kedatangannya.