Belum tuntas masalah hukum yang sebelumnya, Askara Parasady Harsono kembali berurusan dengan pihak berwajib. Ayah dua anak itu ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, artis Nindy Ayunda.
Kabar tersebut dibenarkan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan saat dihubungi via pesan singkat kemarin (23/2). Hal itu merujuk hasil penyidikan yang dilakukan pihaknya di lapangan. Memeriksa sejumlah saksi dan diperkuat dengan bukti-bukti yang ditunjukkan Nindy. Termasuk hasil visumnya. ’’Iya, betul. Penyidik sudah melakukan gelar perkara. Statusnya (Askara, Red) naik jadi tersangka,’’ kata Jimmy.
Dia berencana memanggil Askara dalam waktu dekat guna melakukan penyidikan lebih dalam. Namun, Jimmy belum bisa memastikan jadwal pemanggilannya. ’’Nanti ya. Ini masih dalam proses penyidikan,’’ tuturnya.
Itu jelas menjadi kabar baik bagi Nindy. Melalui kuasa hukumnya, Dicky, pelantun Cinta Cuma Satu tersebut menyatakan siap diperiksa jika diperlukan oleh pihak berwajib. Sebagai pelapor, pemilik nama asli Anindia Yandirest Ayunda itu berjanji akan kooperatif . ’’Ya diikuti aja proses hukum yang berlaku di Indonesia. Gitu aja,’’ tegas Dicky.
Bahkan, lanjut Dicky, kliennya berharap pihak kepolisian bisa segera menyelesaikan kasus tersebut. Supaya Askara mendapat hukuman yang sebanding dengan perbuatannya. Yakni, menganiaya Nindy selama hidup bersama hingga membuat beberapa bagian tubuhnya terluka. Terutama pada wajah.
’’Harapannya ya saudara Askara segera disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,’’ ujar Dicky. Kini, berkas perkara Askara masih dilengkapi penyidik Polres Jakarta Selatan agar bisa dilimpahkan ke kejaksaan.
Nindy melaporkan Askara atas tindak KDRT pada 19 Desember 2020. Tak lama, perempuan kelahiran Padang 32 tahun silam itu menggugat cerai suaminya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Tepatnya lima hari setelah Askara ditangkap karena kasus narkoba dan kepemilikan senjata tajam pada 7 Januari lalu. Nindy dipinang Askara pada 2011 dan kini dikaruniai sepasang anak laki-laki dan perempuan yang masih di bawah umur. (shf/c18/ayi)
