PROKAL.CO,
JAKARTA– Daerah-daerah terdampak cuaca ekstrem harus tetap waspada. Sebab, hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Sejak dua hari terakhir, terdeteksi adanya potensi bibit siklon di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bibit tersebut sangat berpotensi berkembang menjadi siklon tropis.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menuturkan, bibit siklon itu diprediksi masih bertahan. Saat ini kondisinya menunjukkan adanya pergerakan ke arah barat mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur dengan potensi intensitas yang menguat hingga dua hari mendatang. ”Dalam hal ini BMKG terus memonitor perkembangan LPA (potensi bibit siklon, Red) tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan dapat menguat menjadi siklon tropis,” paparnya kemarin (23/2).
Menurut Guswanto, keberadaan potensi bibit siklon itu akan berdampak cukup signifikan pada pembentukan pola konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatera Selatan, Jawa, dan Nusa Tenggara. Kemudian secara tidak langsung dapat berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang bisa disertai kilat dan angin kencang. ”Selain itu dapat menimbulkan potensi angin kencang di wilayah perairan dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga Nusa Tenggara,” ungkapnya.
Sebetulnya sebagian besar wilayah Indonesia, yakni 96 persen dari 342 zona musim, saat ini memasuki musim hujan. Sebagaimana disampaikan Agustus tahun lalu, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa (termasuk DKI Jakarta), sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan bagian selatan Papua.
Untuk periode 23 hingga 28 Februari diprediksi bakal terjadi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah. Misalnya di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua. ”Untuk wilayah Jabodetabek, potensi cuaca ekstrem berdampak signifikan diprediksi dapat terjadi mulai tanggal 24 sampai 27 Februari 2021,” ungkapnya.
Menurut Guswanto, hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai. Terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata.