SAMBALIUNG–Sejak dilakukan pemindahan aktivitas pasar senja di Kampung Bangun, beberapa pedagang mengeluhkan kurangnya pengunjung pasar.
Kolifah, pedagang, menyebut sejak pasar tersebut dipindahkan, tidak ada peningkatan pendapatan. "Kalau untuk pendapatan itu kurang lebih sama aja dengan pasar yang sebelumnya, antara Rp 100–150 ribu aja," ujarnya.
Tidak adanya perubahan pendapatan yang dimiliki, menurutnya berbanding lurus dengan di tengah adanya kebijakan pengelola pasar yang hanya membolehkan masyarakat kampung untuk berjualan, sehingga berdampak pada kurangnya pesaing dalam berjualan, yang di mana pasar sebelumnya pedagang masih bebas untuk berjualan, tanpa peduli masyarakat kampung atau bukan.
Namun, pindahnya pasar turut mengakibatkan kurangnya pengunjung yang datang dari daerah Tanjung Redeb. Menurut dia, jarak yang jauh serta akses jalan yang belum beraspal, sehingga pembeli yang datang dari Tanjung Redeb enggan berbelanja ke pasar tersebut. "Jadi sama saja, sedikit pesaing pembeli juga sedikit," tutupnya.
Dina, pembeli yang datang dari Tanjung Redeb menjelaskan, semenjak dipindahkannya pasar tersebut, dirinya sudah tak serutin dulu datang ke pasar. "Memang jarak pindahnya tidak terlalu jauh, kami yang datang dari arah Tanjung Redeb cukup berpikir ketika hendak berbelanja," katanya.
Dia menyebut, jika sekadar berbelanja kebutuhan dapur yang kurang, lebih memilih berbelanja di sekitaran lapak sayur di Tanjung Redeb, dibandingkan harus ke pasar senja. "Kecuali memang banyak yang mau dibeli, baru ke pasar," tutupnya. (*uga/dra/k8)