JUMLAH penduduk miskin di Kaltim pada September 2020 bertambah 13,73 ribu orang atau sebesar 0,54 persen dibandingkan Maret 2020 di posisi 243,99 ribu orang (6,64 persen). Meski tingkat kemiskinan Kaltim masih di bawah nasional yang mencapai 10,9 persen, namun tantangan sosial dan ekonomi di Bumi Etam dinilai semakin berat.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, tantangan Kaltim ke depan masih sangat berat dengan permasalahan sosial dan ekonomi. Sehingga, perlu diselesaikan melalui kerja sama berbagai pihak. “Saya juga mendapat evaluasi mengenai kinerja saya selama dua tahun terakhir. Seluruh kritik dan saran yang diberikan tentunya sangat diperlukan,” tuturnya, Senin (22/2).
Dia menjelaskan, saat ini tingkat kemiskinan Kaltim meningkat. Namun, peningkatannya hanya 0,54 persen. Tingkat kemiskinan Kaltim saat ini juga masih jauh di bawah nasional yang mencapai 10 persen lebih. Sehingga kalau dibandingkan secara nasional, Kaltim tingkat kemiskinannya lebih rendah. “Kalau dikomparasi dengan kemiskinan nasional, Kaltim masih memiliki rekor yang baik,” jelasnya.
Selama pandemi, tingkat kemiskinan memang bertambah tapi masih di bawah nasional. Kemudian, kinerja ekspor Kaltim tercatat masih surplus, ini artinya Kaltim turut menahan defisit neraca perdagangan nasional. Dengan pencapaian tersebut, program Kaltim Berdaulat sudah dilakukan.
“Tapi, kita juga sadari tantangannya akan semakin berat, diperlukan kerja sama semua pihak untuk mencapai keberhasilan pembangunan,” katanya.
Keberhasilan pembangunan di Kaltim dapat tercapai melalui sinergi pembangunan antara provinsi, dan kabupaten atau kota serta seluruh pemangku pembangunan yang berada di Kaltim. Menurutnya, semua stakeholder dapat memberikan masukan untuk memperoleh penyelesaian melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan yang terintegrasi serta memiliki daya dorong pemulihan ekonomi juga reformasi sosial.
“Saya menerima saran perbaikan, kritik maupun analisis-analisis dan pandangan-pandangan lainnya dari masyarakat luas. Sebab, kita sadar bahwa tantangan semakin berat, pemulihan ekonomi harus terus berjalan, investasi harus digenjot, tingkat kemiskinan harus diturunkan, dan masih banyak lagi tantangan lainnya di tahun ini,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)