Pandemi Covid-19, Yayasan BOS Lepasliarkan 10 Orangutan

- Selasa, 23 Februari 2021 | 11:02 WIB
Proses pelepasan orangutan oleh BOS.
Proses pelepasan orangutan oleh BOS.

SAMARINDA- Bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) kembali melepasliarkan 10 (sepuluh) orangutan dari dua pusat rehabilitasi orangutan, Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah, dan Samboja Lestari di Kalimantan Timur.

Pelepasliaran di Kalimantan Tengah berlangsung di Hutan Lindung Bukit Batikap, sementara pelepasliaran di Kalimantan Timur berlangsung di Hutan Kehje Sewen. Yayasan BOS bersama BKSDA Kalteng melepasliarkan 7 (tujuh) orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng ke Hutan Lindung Bukit Batikap, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, sementara bersama BKSDA Kaltim melepasliarkan 3 (tiga) orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

-

Pelepasliaran di Kalimantan Tengah dilaksanakan terlebih dulu di tanggal 16 Februari, melibatkan 5 jantan dan 2 betina, dan di antaranya ada sepasang ibu-anak. Dari Nyaru Menteng, orangutan dibawa melalui jalan darat sampai ke Kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, tempat sebuah helikopter sewaan dari Hevilift telah menanti. Orangutan kemudian diterbangkan langsung dari Bandara Kuala Kurun ke titik-titik pelepasliaran di jantung Hutan Lindung Bukit Batikap.

Pelaksana Tugas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Handi Nasoka, S.Hut menyambut baik pelepasliaran orang utan ditengah pandemi Covid-19.

“Upaya mencegah penyebaran virus COVID-19 menghambat pelaksanaan banyak kegiatan konservasi. Saya menyambut hangat upaya teman-teman Yayasan BOS yang telah menyusun dan menerapkan protokol dan prosedur baru untuk mencegah terjadinya penyebaran virus COVID-19, baik di tengah masyarakat maupun populasi satwa liar, sembari melaksanakan tugas konservasi penting," katanya.

Hutan Lindung Bukit Batikap yang berada di Kabupaten Murung Raya terletak jauh dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng.
Kami butuh 3 hari dan 2 malam untuk mencapai kamp menggunakan mobil dan perahu secara bergantian. Oleh karena itu, adanya pilihan untuk menggunakan helikopter yang bisa memangkas waktu perjalanan dan mengurangi keharusan melintas perkampungan, kami sambut dengan dilepasliarkan ke hutan.

Sisanya, umumnya mengalami kesulitan mengembangkan keterampilan dan perilaku alami akibat terlalu lama disekap manusia di usia muda. Pelepasliaran di Kalimantan Timur dilaksanakan menyusul setelah proses pelepasliaran di Kalimantan Tengah rampung.

Dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari, tim pelepasliaran membawa 3 orangutan yang terdiri dari 2 jantan dan 1 betina, berusia antara 21 sampai dengan 28 tahun ke pulau Juq Kehje Swen di Muara Wahau, Kutai Timur. Dari situ, helikopter yang sama telah menanti untuk membawa mereka langsung ke titik pelepasliaran di sisi utara Hutan Kehje Sewen.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Ir Sunandar Trigunajasa N mengatakan pemerintah melakukan upaya yang serius mencegah wabah Covid-19. Tak hanya dalam lingkup masyarakat tetapi juga dalam konteks kegiatan konservasi keanekaragaman hayati melalui berbagai kebijakan yang terperinci sampai pada tataran teknis.

"Implementasi kebijakan tersebut dilaksanakan tidak hanya untuk satwa-satwa yang berada di lembaga-lembaga konservasi akan tetapi juga sampai pada upaya untuk melindungi dan menyelamatkan satwa liar," katanya. CEO Yayasan BOS, DR Jamartin Sihite mengatakan hampir setahun kami tidak melakukan lepas liar karena COVID-19. Namun, pihaknya tetap berkomitmen penuh bagi upaya pelestarian orangutan.

"Kami memanfaatkan jeda hampir setahun ini untuk menyusun dan mematangkan sejumlah protokol baru pelaksanaan kegiatan di tengah pandemi untuk melanjutkan aksi penyelamatan orangutan. Kami melakukan tes berkala bagi para staf dan pastikan semua yang berinteraksi dengan orangutan aman dari virus COVID-19 dan pastikan orangutan yang kami kirim ke luar pusat rehabilitasi sehat serta bebas virus SARS CoV-2," katanya. (myn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X