PROKAL.CO,
SAMARINDA- Bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) kembali melepasliarkan 10 (sepuluh) orangutan dari dua pusat rehabilitasi orangutan, Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah, dan Samboja Lestari di Kalimantan Timur.
Pelepasliaran di Kalimantan Tengah berlangsung di Hutan Lindung Bukit Batikap, sementara pelepasliaran di Kalimantan Timur berlangsung di Hutan Kehje Sewen. Yayasan BOS bersama BKSDA Kalteng melepasliarkan 7 (tujuh) orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng ke Hutan Lindung Bukit Batikap, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, sementara bersama BKSDA Kaltim melepasliarkan 3 (tiga) orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Pelepasliaran di Kalimantan Tengah dilaksanakan terlebih dulu di tanggal 16 Februari, melibatkan 5 jantan dan 2 betina, dan di antaranya ada sepasang ibu-anak. Dari Nyaru Menteng, orangutan dibawa melalui jalan darat sampai ke Kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, tempat sebuah helikopter sewaan dari Hevilift telah menanti. Orangutan kemudian diterbangkan langsung dari Bandara Kuala Kurun ke titik-titik pelepasliaran di jantung Hutan Lindung Bukit Batikap.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Handi Nasoka, S.Hut menyambut baik pelepasliaran orang utan ditengah pandemi Covid-19.
“Upaya mencegah penyebaran virus COVID-19 menghambat pelaksanaan banyak kegiatan konservasi. Saya menyambut hangat upaya teman-teman Yayasan BOS yang telah menyusun dan menerapkan protokol dan prosedur baru untuk mencegah terjadinya penyebaran virus COVID-19, baik di tengah masyarakat maupun populasi satwa liar, sembari melaksanakan tugas konservasi penting," katanya.