Sempat vakum penjagaan di pintu masuk ke Berau, akhirnya Pelaksana Harian (Plh) Bupati Berau Muhammad Gazali kembali menginstruksikan mengaktifkan kembali penjagaan di pintu masuk Berau, tepat setelah bertemu dengan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi lewat virtual.
TANJUNG REDEB–Jalur udara, laut, dan darat, bakal lebih ketat. Gazali yang dikonfirmasi mengatakan, kembali diperketatnya pintu masuk akan bisa meminimalisasi keluar-masuknya orang untuk ke Berau.
Selain itu, posko yang dibangun rencananya menerapkan rapid antigen sebelum masuk ke Berau. “Sesuai dengan arahan, daerah juga diminta untuk memperketat wilayah perbatasan sebagai pintu masuk utama,” jelasnya.
Sebelumnya, hanya warga yang menggunakan jalur transportasi udara yang wajib menunjukkan surat rapid antigen. Sedangkan saat ini, baik yang ingin melalui jalur darat juga wajib menunjukkan surat keterangan tersebut. “Bisa juga rapid di lokasi, atau menunjukkan rapid yang berlaku 3x24 jam,” tegasnya.
Meski saat ini kasus di Berau mengalami penurunan, namun tetap meningkatkan kewaspadaan, termasuk menjaga pintu masuk ke Berau. Dia mengkhawatirkan, jika dibiarkan, kasus akan terus meningkat. “Itu sesuai arahan, semoga secepatnya dapat dilaksanakan, agar daerah mampu menekan lajunya tingkat kasus yang terjadi,” ujarnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau Abdurrahman mengatakan, pihaknya siap jika mendapat perintah menjaga perbatasan masuk ke Berau. Dia mengungkapkan, memang sempat melaksanakan tugas tersebut di awal masa pandemi. Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya tidak ada lagi lantaran terkendala anggaran. “Ya kan yang lalu tidak ada anggaran,” tuturnya.
Untuk personel yang ada di Dishub sudah lengkap dan siap melaksanakan tugas tersebut. Untuk jalur udara dan laut, hanya ada satu tempat yang dijaga, yakni Bandara Kalimarau dan Dermaga Wisata Sanggam. Namun, untuk jalur darat, akan ditempatkan di tiga titik masuk ke Berau, yakni Kelay, Berau–Bulungan dan Sangkulirang. “Untuk darat saja yang perlu perhatian lebih,” katanya.
Meski di sisi darat lebih banyak lokasi yang harus dijaga, Abdurrahman siap untuk menurunkan personelnya. “Siap saja kami di Dishub,” pungkasnya.
Kembali ke Gazali, ia juga berencana membangun posko skala mikro untuk tingkat rukun tetangga (RT).
Dengan dibentuknya posko skala mikro, dia yakin bisa lebih memperketat pembatasan dan menekan angka penyebaran Covid-19. “Skalanya kan kecil, jadi bisa dipantau dengan mudah,” katanya.
Dalam rapat disimpulkan, agar daerah segera membentuk posko mikro tingkat bawah yang meliputi skala kelurahan dan RT. Kemudian, seluruh lapisan mulai tokoh masyarakat hingga pejabat publik, agar mengantisipasi diri dengan bahaya virus ini dan tetap menerapkan protokol kesehatan baik di lingkungan kerja dan tempat tinggal sehari-hari.
“Imbauan juga tetap dilakukan RT, informasi warga yang terpapar cepat disampaikan, dan segera ditindaklanjuti Dinas Kesehatan,” bebernya.