Durian yang Kaya Manfaat tapi Jangan Berlebihan

- Senin, 22 Februari 2021 | 14:03 WIB

DALAM sebulan terakhir, pemandangan jalan dan pasar di sejumlah kota di Kaltim dihiasi oleh pedagang durian. Buah yang dijuluki king of fruit alias raja dari segala buah itu saban tahun dinanti penikmatnya. Rasa manis yang khas dan kuat saat menyentuh lidah menimbulkan sensasi berbeda. Apalagi dinikmati secara beramai-ramai.

Di balik aromanya yang menyengat, kulitnya yang berduri tajam dan keras, durian diketahui mengandung banyak manfaat. Buah yang hanya tumbuh di daerah tropis itu memiliki kandungan energi yang melimpah. Dengan kadar karbohidrat dan lemak baik yang bagus untuk tubuh.

Ahli gizi dari UPT Puskesmas Mangkupalas Samarinda Saiba menjelaskan, selain kandungan karbohidrat, protein, dan lemak baik, durian juga memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral. Dari vitamin A, vitamin C, dan vitamin B6, kemudian potasium, asam amino triptofan, asam folat, asam pantotenat, thiamin, riboflavin, hingga niacin. “Banyak kandungan dalam durian yang bagus untuk kesehatan tubuh,” ungkapnya.

Dalam kasus orang dengan gangguan kesehatan tertentu, mengonsumsi durian dianjurkan. Seperti mereka yang terkena anemia. Kandungan asam folat tingkat tinggi bisa memicu produksi sel darah merah. Durian adalah sumber folat yang baik bersama tembaga dan besi. Karena itu, penderita anemia bisa menjadikan durian sebagai salah satu cara mengatasi kondisinya. “Durian juga bebas kolesterol,” imbuhnya.

Bahkan serat dalam durian mengurangi jumlah kolesterol dalam darah. Karena itu, durian juga berpotensi menjauhkan penyakit kardiovaskular seperti jantung. Beberapa senyawa dalam durian bisa membantu mengurangi kadar kolesterol dan risiko aterosklerosis.

Dengan kandungan vitamin, nutrisi, dan senyawa kimia alami, durian juga berfungsi sebagai antioksidan. Itu penting untuk melawan kanker dan radikal bebas. Vitamin C, B, E, serta fitonutrien dalam durian juga bisa memerangi sel-sel kanker. “Banyak manfaat dari durian. Namun, ada pula kasus di mana sebaiknya seseorang menghindari mengonsumsinya secara berlebihan,” jelasnya.

Kata Saiba, mereka yang memiliki penyakit seperti diabetes melitus sebaiknya bijaksana ketika mengonsumsi durian. Khususnya, ketika kondisi gula dalam darah sedang tinggi. Mereka yang obesitas juga sebaiknya menghindari konsumsi durian secara berlebihan. “Mereka yang ingin menurunkan berat badan juga bijaksana. Karena kandungan kalorinya yang tinggi tadi,” sebutnya.

Kasus lainnya, orang dengan gangguan gastritis. Sebab, durian bisa meningkatkan gas di dalam saluran pencernaan yang bisa menimbulkan gejala mag kambuh, menimbulkan rasa kembung ataupun menjadi begah. “Ini disebabkan karena pada durian yang matang mengandung ethanol dan methanol yang mudah sekali menguap,” bebernya.

Kondisi ini pula yang biasanya menyebabkan seseorang “mabuk durian”. Istilah itu, kata Saiba, disebabkan konsumsi durian yang berlebihan. Apalagi semakin matang durian, kandungan alkoholnya semakin meningkat. “Lambung mengalami proses fermentasi. Menyebabkan meningkatnya asam lambung. Ini sebabnya sangat berbahaya bagi penderita gastritis,” tuturnya.

Lantas bagaimana dengan praktik meminum air dari bagian dalam kulit durian sebagai metode yang dipercaya bisa mengurangi “mabuk durian”? Menurut Saiba, hingga kini belum ada penelitian khusus terhadap kebiasaan itu. “Yang diketahui, bagian dalam kulit durian mengandung enzim alami,” sambungnya.

Mitos soal ibu hamil tidak boleh mengonsumsi durian juga tidak benar. Justru kandungan asam folat dalam durian berfungsi mencegah cacat lahir pada calon bayi. Serat yang ada pada durian sangat bermanfaat untuk ibu hamil yang berisiko mengalami sembelit. “Namun, pada kasus ibu hamil dengan penyakit diabetes gestasional, sebaiknya menghindari konsumsi durian,” katanya.

Namun, untuk ibu hamil normal, baiknya hanya mengonsumsi paling banyak dua biji durian atau seberat 35 gram. Juga disertai pola makan dengan asupan gizi seimbang. Itu berlaku pula pada anak-anak. Sebaiknya dihindari mengonsumsi durian secara berlebihan. “Karena kandungan karbohidrat dari durian akan menghalangi asupan karbohidrat dari makanan lainnya,” ucapnya. (rom/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X