BALIKPAPAN–Isu kudeta yang menerpa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak membuat kader di daerah bergeming. Khususnya, pengurus DPD maupun DPC se-Kaltim yang menyatakan tetap solid mendukung kepemimpinan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Soliditas kader partai berlambang mercy itu untuk mendukung AHY sebagai ketum disampaikan Sekretaris DPD Partai Demokrat Kaltim Edy Rusani. Bahkan, pengurus DPD Partai Demokrat Kaltim sudah menyerahkan surat yang ditandatangani DPD dan DPC se-Kaltim ke DPP Partai Demokrat. “Sebagai tanda loyal dan kesetiaan kami terhadap kepemimpinan AHY. Sebagai ketum yang sah, hasil Kongres V 2020 yang lalu,” katanya saat dihubungi Kaltim Post, Jumat (19/2).
Edy Rusani menuturkan sempat dihubungi kelompok yang diduga ini mengambil alih kursi ketum Demokrat dari AHY. “Tapi DPD Partai Demokrat Kaltim tidak merespons ajakan itu. Karena, kami sudah tahu, ada niat pengkhianatan terhadap pimpinan yang sah. Dan Partai Demokrat Kaltim tegas menolak ajakan oknum tersebut,” sambungnya. Menurut dia, hampir semua pengurus daerah se-Indonesia dihubungi oleh oknum tersebut.
“Dan publik kan sudah tahu nama yang bertugas menghubungi para ketua DPD dan DPC,” pungkasnya. Ditemui terpisah, Sekretaris DPC Partai Demokrat Balikpapan Abdul Salam menjelaskan, sebenarnya isu yang beredar bukanlah kudeta. Melainkan upaya untuk membuat Kongres Luar Biasa (KLB) dari oknum yang tidak menginginkan kepemimpinan AHY. Dan ketika kabar tersebut mencuat, DPC Partai Demokrat Balikpapan sudah menyatakan surat pernyataan. Yakni, solid mendukung AHY.
“Kami insyaallah solid. Dan kemarin, jam 9 pagi ada Zoom Meeting dengan Sekjen DPP Partai Demokrat (Teuku Riefky Harsya). Penyampaian kami tetap sama,” katanya. Dia pun terus mewaspadai adanya upaya yang mencoba menghubungi kader Partai Demokrat di Balikpapan. Salam mengaku sempat dihubungi melalui telepon, terkait hal itu. Akan tetapi, dia pun berpendirian, jika tidak ada relevansinya dengan DPP Partai Demokrat saat ini, masih tidak perlu ditanggapinya.
“Ada upaya seseorang, tapi saya enggak tahu siapa. Karena menggunakan private number. Menyampaikan bahwa keponakan dari salah satu dari lima tokoh tadi. Tapi karena tidak ada relevansinya dengan DPP yang saat ini memang definitif, maka tidak saya tanggapi,” tegas dia. Oknum tersebut, sambung dia, berupaya memengaruhi pengurus struktural yang ada di bawahnya. Seperti Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dan Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK). “Sekarang upayanya ke sana. Dengan janji-janji. Misalnya mengarahkan pada caleg nomor 2 (pemilik suara terbanyak kedua dalam pemilu 2019 dari DPC Partai Demokrat Balikpapan), untuk bertanda tangan menyetujui Kongres Luar Biasa,” ungkap Salam.
Akan tetapi, hal tersebut sudah diantisipasi. Di mana DPC Partai Demokrat Balikpapan telah menyampaikan kepada seluruh kadernya, untuk tidak melakukan gerakan apapun. Karena jika diketahui terlibat dalam gerakan untuk mengarahkan terjadinya KLB, maka tidak segan akan diberikan sanksi pemberhentian. Hal tersebut juga sudah disampaikan dalam pertemuan dengan beberapa kader Partai Demokrat Balikpapan yang sempat ikut dalam pencalonan Pemilu Legislatif 2019 lalu.
“Tidak ada lagi, bahasa surat peringatan dan sebagainya. Kalau ketahuan, langsung kami berhentikan. Kami enggak mau ambil risiko. Karena nanti, seolah-olah unsur pimpinan partai di Balikpapan mendukung KLB. Karena di Kaltim, kami solid mendukung ketua umum saat ini,” ungkapnya. Ketua DPC Partai Demokrat Penajam Paser Utara (PPU) Syahrudin M Noor juga menghargai hasil Kongres V Partai Demokrat yang menetapkan AHY sebagai ketum Partai Demokrat.
“Begitu tahu, ada isu itu, ya kami menyolidkan aja. Dan kami sudah membuat surat pernyataan, masih tetap solid mendukung AHY,” katanya. Anggota DPRD PPU itu menegaskan, kader Partai Demokrat di Kaltim mendukung penuh AHY sebagai ketum Partai Demokrat. (kip/riz/k8)
