Joe Taslim Brutal di Mortal Kombat, Timo Garap Remake Train to Busan

- Sabtu, 20 Februari 2021 | 12:26 WIB
Joe menjadi Sub Zero, salah seorang petarung di film adaptasi video game Mortal Kombat yang diberi judul sama
Joe menjadi Sub Zero, salah seorang petarung di film adaptasi video game Mortal Kombat yang diberi judul sama

Membanggakan, bikin kagum, sampai membuat merinding. Komentar-komentar sejenis membanjiri akun media Joe Taslim dan sutradara Timo Tjahjanto (19/2). Capaian insan film anak negeri itu memang luar biasa. Mereka terlibat dalam proyek besar indsutri film Hollywood.

Joe menjadi Sub Zero, salah seorang petarung di film adaptasi video game Mortal Kombat yang diberi judul sama. Sebenarnya, hal itu sudah terkonfirmasi pada November 2019. Namun, kembali menjadi perbincangan setelah trailer film yang dimainkannya dirilis Jumat (19/2) pagi.

Mortal Kombat yang dijadawalkan tayang 16 April mendatang di bioskop dan HBO MAX merupakan reboot film-film Mortal Kombat terdahulu. Dikisahkan, petarung mixed martial arts Cole Young (Lewis Tan) sedang diburu Sub Zero. Dia lantas bertemu dengan sejumlah petarung yang terpilih untuk melindungi Earthrealm dari ancaman Outworld.

Dalam trailer, karakter Sub Zero yang dimainkan Joe mendapat screen time cukup banyak. Di awal, dia muncul dengan es memenuhi layar yang merupakan kekuatannya. Petarung bertopeng itu dengan brutal menghancurkan tangan lawannya –Jax Briggs (Mehcad Brooks)– setelah membekukannya terlebih dahulu. Pada akhir trailer, ditampilkan pertarungan Sub-Zero dengan Scorpion (Hiiroyuki Sanada). Sama seperti video game-nya, adegannya sadis berlumuran darah.

Wajah Joe dan Sanada juga muncul di poster promosi. Saat dihubungi, Buce selaku manajer Joe belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut karena masih meeting. Namun, Joe pernah menjelaskan sedikit tentang karakter Sub-Zero yang dia perankan pada Oktober 2019. Saat itu, Joe sedang break syuting dan melakukan promosi produk sampo di Indonesia.

Joe menjelaskan bahwa syuting dimulai menjelang akhir 2019 dan berlangsung sampai Desember. Proses syuting dilakukan di Adelaide Studios dan sejumlah lokasi di Australia bagian selatan. Joe cukup akrab dengan karakter Sub-Zero karena pernah memainkan game Mortal Kombat sejak masih dirilis untuk konsol Sega pada pertengahan 1990-an.

Menghidupkan karakter ikonik dari game populer menjadi tantangan untuk Joe. Menurut dia, banyak orang yang menaruh ekspektasi besar pada aktingnya sebagai sang petarung es. ’’Saat menulis karakter ini, penulis sudah mengkhususkannya buat saya. Pas karakter lain masih dicari, Sub-Zero sudah dibuat untuk saya,’’ katanya.

Kabar membanggakan lainnya datang dari Timo. Sutradara Sebelum Iblis Menjemput (2018) itu terpilih menggarap proyek remake film zombi Korea Train to Busan untuk Hollywood. Timo mengumumkan hal tersebut dengan mengunggah artikel media yang membahas hal itu.

Saat dihubungi kemarin sore, Timo menjelaskan bahwa remake film yang dibintangi Gong Yoo itu melibatkan produser kreatif James Wan dan penulis naskah Gary Dauberman, dua orang di balik kesuksesan beberapa film franchise Conjuring. ’’Agensi saya di AS, WME, lumayan dorong saya untuk ikut pitching proyek ini. Skripnya sudah ada. Tinggal saya yang jelasin visi saya apa dari skrip ini,’’ jelas Timo.

Setelah melalui proses pitching dengan jajaran produser New Line Cinema dan Atomic Monster Productions, nama Timo terpilih sebagai nakhoda proyek remake Train to Busan. Mereka sudah paham bahwa sutradara Sebelum Iblis Menjemput itu punya spesialisasi di genre action dan horor. ’’Mereka pengin tahu, gimana saya memberi trademark saya di remake ini nantinya,’’ ujar Timo.

Pengumuman bahwa dirinya terpilih sebagai sutradara diterima Timo beberapa minggu lalu. Kini dia dan penulis naskah masih dalam tahap pemantapan skrip. Timo masih harus menjelaskan ide dan visi kreatifnya agar versi remake Train to Busan tetap terjaga orisinalitasnya sekaligus punya sentuhan baru.

Karena skrip masih dalam tahap finalisasi, Timo belum berkenan menjelaskan bakal seperti apa Train to Busan versi remake. Namun, sutradara The Night Comes for Us itu mengungkapkan bahwa dirinya dikeliling orang hebat. Salah satunya Dauberman, yang menulis skenario untuk Annabelle, The Nun, dan It. ’’Dia memang orang horor banget dan salah satu yang nonton film-film saya. Kami ngobrol tentang horor dan nyambung banget,’’ katanya.

Timo menilai bahwa Train to Busan adalah film zombi yang punya nilai lebih. Ada aspek melodrama yang melibatkan hubungan ayah dan anak. ’’Saya sangat respek pada ceritanya. Nanti pas saya ngerjain, saya bakal bikin DNA ceritanya sedikit agak berbeda,’’ kata suami artis Sigi Wimala itu.

Wan selaku produser kreatif juga mendukung Timo sepenuhnya. ’’Kata dia, sudah saatnya film maker Asia Tenggara maju,’’ katanya. Proses syuting hingga kini masih menunggu pengumuman. Namun, Timo menjelaskan bahwa syuting tidak akan dilakukan di Asia. ’’Beberapa nama pemain juga mulai dilempar,’’ tambahnya. (len/c6/ayi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X