JAKARTA– TNI AU bakal menambah sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengungkapkan hal itu dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU di Mabes TNI AU, Jakarta Timur (18/2). Dia memastikan, pesawat tempur dan pesawat angkut masuk dalam jajaran alutsista yang akan didatangkan mulai tahun ini sampai 2024 mendatang.
Fadjar menuturkan, pengadaan alutsista-alutsista itu merupakan bukti komitmen pemerintah untuk memperkuat TNI AU. Bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Mabes TNI, TNI AU sudah melakukan berbagai hal demi menambah kekuatan matra udara. ”Beberapa kali kami harus melakukan revisi pengusulan alutsista yang terus disesuaikan dengan berbagai kondisi global maupun kemampuan negara,” beber dia.
Orang nomor satu di TNI AU itu menjelaskan, selama ini TNI memang sudah punya pedoman postur, rencana strategis (renstra), dan minimum essential force (MEF). Namun demikian, pengadaan alutsista juga sangat bergantung pada berbagai faktor yang tidak jarang berubah secara dinamis. Karena itu, TNI AU bersama Kemhan dan Mabes TNI berusaha mencari jalan agar menemukan solusi terbaik. ”Semata-mata untuk memudahkan langkah dalam mendapatkan alutsista terbaik,” jelas Fadjar.
F15 EX.
Alutsista terbaik yang dimaksud oleh Fadjar adalah alutsista yang mampu memenuhi operational requirement , aspek commonality, transfer of technology, dan sesuai dengan kemampuan negara serta kondisi TNI AU. Revisi, diskusi, dan berbagai hal lain yang dilakukan oleh TNI AU, Mabes TNI, juga Kemhan tidak percuma. ”Hasil dari berbagai upaya tersebut, kini telah menampakkan titik terang. Mulai tahun ini hingga 2024, kami akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern,” bebernya.
Rafale
Tentu akuisisi tersebut tidak sekaligus. Melainkan dilaksanakan secara bertahap. Khusus pesawat tempur, Fadjar menyatakan bahwa yang akan segera memperkuat TNI AU adalah pesawat tempur buatan Amerika Serikat (AS) dan Perancis. ” Beberapa di antara alutsista tersebut adalah pesawat multi-role combat aircraft, F-15 EX dan Dassault Rafale,” imbuhnya. Selain itu ada juga radar GCI, pesawat berkemampuan airborne early warning, dan pesawat tanker multi role tanker transport.
Selain itu, masih kata Fadjar, ada juga pesawat angkut C-130 J, UCAV berkemampuan MALE, dan alutsista-alutsista lainnya. Tidak sampai di situ, TNI AU juga akan memenuhi kebutuhan alutsista seperti modernisasi pesawat tempur. ”Yang pelaksanaannya akan dimulai tahun ini,” ucap dia. Dengan program-program tersebut, Fadjar menekankan, seluruh jajaran TNI AU harus bersiap diri. Yakni dengan memastikan sumber daya manusia atau prajurit yang memiliki kemampuan terbaik.
Kepada seluruh jajarannya, Fadjar menekankan bahwa esensi paling penting dari pengadaan alutsista adalah peningkatan kemampuan secara signifikan yang bisa diberdayagunakan untuk menjaga kedaulatan negara. Sehingga TNI AU harus memastikan kesiapan operasional. ”Melalui pembinaan kemampuan personel serta pemeliharaan dan perawatan alutsista agar terus berada pada level tertinggi,” terang dia. (syn/)
