Tak Bisa Cuti karena Tenaga Kesehatan Terbatas

- Sabtu, 20 Februari 2021 | 11:05 WIB
Dokter Stevie
Dokter Stevie

Memilih menjadi dokter bagi pasien Covid-19, bukan perkara mudah. Mengingat, efek virus ini luar biasa hingga menuntut kebiasaan manusia diubah. Meski begitu, hal itu tak bikin Stevie gundah. Dia tetap mengabdi dan belum kenal kata menyerah.

 

NOFIYATUL CHALIMAH, Samarinda

 

KETIKA semua orang berusaha menghindari risiko terpapar Covid-19, Stevie memilih menghadapinya. April 2020, ketika Covid-19 begitu ditakuti, dia memilih melamar menjadi dokter di Pusat Karantina Covid-19 yang ada di gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kaltim. Gadis bernama lengkap Stevie Alexia Grean Tekwan itu sudah delapan bulan menjadi dokter bagi para pasien Covid-19 di Samarinda. Kisah Stevie menjadi dokter relawan bermula ketika tahun lalu dia baru lulus internship.

“Lalu Covid-19 terjadi, saya pikir perlu cari pengalaman dan mengabdi. Akhirnya ketika ada penerimaan, saya melamar, diterima dan dipanggil,” kisah gadis kelahiran 25 April 1993 tersebut. Selama delapan bulan, suka-duka sudah dirasakan Stevie. Mulai harus berjauhan dengan keluarga, hingga mesti disiplin menjalankan protokol kesehatan. Juga mesti memakai alat pelindung diri yang kadang bikin sesak. Setiap hari dia juga mensterilkan diri.

Selama itu, berbagai pasien sudah dihadapi Stevie. Mulai yang merasa tertekan karena terpapar Covid-19, hingga yang kini sudah bisa lebih legawa menerima dirinya terinfeksi virus tersebut. Treatment ke pasien pun dia lakukan sesuai pedoman. Mulai mengategorikan gejala ketika pasien datang ke rumah sakit karantina. “Batasnya gejala sedang yang dirawat. Fokus karantina di Bapelkes itu pasien yang masih bisa mandiri. Jadi, diajarkan bagaimana minum obatnya termasuk jadwalnya seperti apa. Kita kasih edukasi. Kalau ada keluhan obat seperti apa, baru kita tinjau lagi atau observasi ulang. Misal kalau pasien OTG (orang tanpa gejala) menurut pedoman tidak perlu antivirus atau antibiotik tetapi cukup diberi vitamin,” jelasnya.

Saat ini, Bapelkes Kaltim membatasi jumlah pasien. Hanya 25 orang. Karena keterbatasan sumber daya petugas. Stevie dan tenaga medis yang bertugas berbagi tugas. Tak semua pasien didatangi secara langsung, tetapi dikontrol melalui telepon. Sebab, lanjut dia, ada pasien yang merasa agak terganggu kalau didatangi setiap hari. Menurut dia, pasien dibuat senyaman mungkin. Yakni seperti berada di rumahnya sendiri. Dalam satu gedung, mereka juga dibuatkan grup aplikasi pesan WhatsApp.

“Para pasien itu justru sering melawak di grup para penghuni Bapelkes. Di grup itu, jadi tempat interaksi dan saling menguatkan. Dahulu memang seperti momok dan begitu dikucilkan. Jadi, pasien banyak yang mendapat tekanan psikis. Kalau sekarang, tidak begitu tertekan. Meskipun masih ada juga yang merasa stres. Sekarang sudah lebih baik,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman tersebut. Semangat dan tenaga Stevie pun bisa pulih ketika ada pasien sembuh dan merasa bersyukur sekali telah dirawat Stevie dan rekannya.

Bahkan ada yang sampai sudah pulang, tetap bilang terima kasih dan mengabari ketika mereka sudah kembali ke daerah asal. Juga, di perawatan dalam satu ruangan sudah ada dokter, perawat, dan cleaning service yang telah menjadi keluarga baru. Stres tak begitu terasa karena bersama-sama dengan keluarga baru. “Di awal bekerja sempat ada rolling. Sekarang, tidak bisa rolling karena dokternya terbatas. Mungkin tidak ada yang mau lagi ya. Sempat ada penambahan jadi enam dokter dahulu. Sekarang, juga cuma tiga dan ada rolling perawat, jadi juga mesti mengajari perawat yang baru,” ujar dia.

Diakuinya, ketakutan itu sebenarnya masih ada. Namun, dia telah disumpah sebagai dokter. Lagi pula, keluarga juga mengerti dengan tugas dan tanggung jawab Stevie. (riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X