BALIKPAPAN masih menjadi daerah yang menyumbang penambahan kasus positif terbanyak di Kaltim. Sepanjang Februari 2021, ditemukan 2.213 kasus positif Covid-19. Dengan demikian, penambahan kasus harian di Kota Minyak rata-rata mencapai sekira 130 kasus per harinya.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengungkapkan, penambahan kasus harian Covid-19 di Balikpapan masih didominasi oleh transmisi lokal. Artinya, sambung dia, sumbangsih terbesar memang berasal dari warga Balikpapan sendiri. Bukan warga pendatang dari luar Balikpapan. “Kebanyakan (penambahan kasus Covid-19) berasal dari klaster keluarga. Yang termasuk dalam transmisi lokal. Dan ini sudah kacau banget,” keluhnya saat ditemui Kaltim Post di Balai Kota.
Hal tersebut membuat Satgas Penanganan Covid-19 kesulitan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Balikpapan. Karena tingkat penyebarannya, justru berada pada lingkungan terkecil. Yakni keluarga yang menjadi medium penyebaran virus corona ini. “Kejadian di dalam keluarga. Jadi lebih susah. Kalau kantor bisa, kami tutup kantornya. Ini penularan, dari mungkin yang masih aktif di luar. Dan menularkan di rumah,” ungkap Dio --- sapaan karib Andi Sri Juliarty.
Penyebaran semakin cepat disebabkan rendahnya penerapan protokol kesehatan saat berkumpul bersama keluarga. Misal, tidak mengenakan masker saat di rumah. Terlebih tidak menjaga jarak, saat berkumpul dan makan bersama keluarga. Sehingga potensi penularan Covid-19 di rumah memang sangat besar. “Jadi, memang lebih banyak transmisi lokal. Kalau warga dari luar daerah masih sedikit. Seperti hari ini, dari 32 suspect, hanya empat orang dari luar daerah. Begitu juga, OTG (orang tanpa gejala). Dari 38 kasus, hanya enam dari luar daerah,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data harian Covid-19 di Balikpapan, penambahan kasus positif Covid-19 yang berasal dari warga luar Balikpapan hingga Rabu (17/2) sebanyak 252 orang. Artinya hanya 1,1 persen dari jumlah kasus harian yang tercatat hingga kemarin sebanyak 2.213 orang. Dengan riwayat suspect atau memiliki gejala batuk pilek, demam atau sakit tenggorokan sebanyak 93 orang.
Lalu tracing atau pelacakan orang yang sempat kontak erat dengan pasien Covid-19 sebanyak 42 orang. Dan terbanyak adalah warga luar daerah dengan riwayat orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 108 orang. Sedangkan yang memiliki riwayat pelaku perjalanan hanya dua orang dan hasil rapid antigen positif sebanyak tujuh orang. Sementara itu,penambahan kasus Covid-19 kemarin terdiri dari 85 kasus aktif, suspect 32 kasus, tracing 15 kasus, dan 38 kasus dengan riwayat OTG.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyatakan belum ada penurunan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Balikpapan. “Berdasarkan pengalaman sangat fluktuatif. Kalau dilihat data-data ke belakang, semuanya sangat fluktuatif. Jadi, kami belum bisa mengambil keputusan. Apakah ini menurun atau tidak,” katanya.
Akan tetapi, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan ini berharap disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan semakin besar. Karena saat ini, di seluruh dunia termasuk Indonesia, hanya ada dua metode untuk menekan penularan penyebaran Covid-19. Yakni menjalankan protokol Kesehatan dan melaksanakan vaksinasi. “Jadi, dua hal itulah yang dilakukan oleh Indonesia, termasuk Balikpapan. Saya berharap ada penurunan angka yang signifikan. Dengan disiplin masyarakat yang meningkat, Balikpapan bisa landai atau turun,” harap Rizal. (kip/riz/k16)