Usai Bertemu Presiden Jokowi, Gubernur : Vaksin Didrop Bulan Maret atau April

- Kamis, 18 Februari 2021 | 14:27 WIB
Isran Noor
Isran Noor

SAMARINDA - Usai melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo pekan lalu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengungkapkan provinsi Kaltim akan mendapat jatah 500 ribu sampai 600 ribu vaksin COVID-19.

Vaksin tersebut akan tiba di Bumi Etam, diperkirakan bulan Maret atau April 2021. "Beliau menjanjikan di bulan Maret atau april akan didrop lagi," kata Isran, Kamis (18/2/2021).

Vaksin yang dikirim ini diutamakan bagi kelompok masyarakat yang rentan penularan virus corona. "Ada kelompok masyarakat terutama yang memiliki risiko penularan," katanya.

Isran juga menjelaskan posisi Kaltim masih bagus dalam melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara nasional. "Lumayan lah. Kita rangking 6 dalam pelaksanaan," katanya.

Selain pembahasan vaksin, Isran mengaku juga bertemu dengan Presiden membahas kebijakan PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro. Bahwa Kaltim tetap melaksanakannya meski PPKM hanya untuk Pulau Jawa dan Bali.

"Kalau yang di Jawa Bali disebut PPKM mikro. Kalau kita kan tidak disebut itu. Tapi kita tetap melaksanakan kegiatan yang dipersempit tingkat RT RW Lurah," jelas Isran.

Isran juga mendapat arahan dari Presiden agar mempercepat serapan anggaran APBD di masa pandemi Covid-19. Hal ini untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dr Hj Padilah Mante Runa dalam rilisnya mengatakan pemberian vaksinasi Covid-19 tahap kedua akan segera dilaksanakan.

Namun dalam pelaksanaannya, ujarnya, pihaknya akan jemput bola dengan menempatkan vaksinator di pasar sehingga bisa lebih efektif dan efisien.

Diakuinya, para pedagang diminta melaksanakan vaksin di Puskesmas tentu tidak ada waktu, karena mulai pagi sampai sore mereka menjaga dagangannya.

“Akan tetapi, kalau vaksinator kita tempatkan dipasar, tentu lain ceritanya. Meraka bisa menitipkan dagangannya sebentar kepada rekan pedagang lainnya, untuk melakukan vaksinasi. Dan itu bisa dilakukan secara bergantian dengan sesama pedagang, sehingga sangat efektip sekali,” kata Padilah.

Sebelum vaksinasi, lanjut Padilah, akan dilakukan sosialisasi terlebih dulu, sehingga pedagang tidak kaget. Dinkes meminta bantuan TNI/Polri termasuk dinas kesehatan kabupaten/kota.

Padilah menambahkan, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua nanti tidak sama dengan vaksinasi tahap pertama. Pada tahap pertama vaksinnya di kirim ke provinsi baru didistribusikan ke kabupaten/kota.

“Vaksinasi tahap kedua nanti langsung ke fasilitas kesehatan (faskes) dan ini betul-betul topdown (langsung dari pusat). Vaksinnya sendiri diperkirakan sudah datang pada minggu depan, sejumlah 58 ribuan lebih,” sebutnya.

Selain pedagang pasar, kelompok prioritas menerima vaksinasi tahap kedua adalah pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X