Rencana besar Ashleigh Barty dan Rafael Nadal gagal total. Barty, misalnya. Tahun ini, ranking satu dunia itu sebenarnya ingin menjadi petenis tunggal putri tuan rumah pertama yang meraih gelar grand slam Australia Terbuka sejak Chris O’Neil melakukannya pada 1978. Namun, petenis peringkat ke-27 dunia Karolina Muchova menghambat impiannya di perempat final kemarin.
Barty tersungkur setelah Muchova mengalahkannya dalam tiga set 6-1, 3-6, 2-6. Hasil tersebut sekaligus menjadi raihan terbesar Muchova sepanjang karir di ajang mayor. Sebelumnya, capaian terbaik petenis 24 tahun itu di ajang grand slam adalah mencapai perempat final.
’’Semoga ini menjadi kebiasaan baru untukku,’’ ucap Muchova dilansir NBC Sports. ’’Aku ingin terbiasa menembus banyak partai penting seperti ini. Apalagi final,’’ tambahnya.
Barty sebenarnya memulai pertandingan dengan sangat apik. Pada set pertama, dia langsung loncat dengan keunggulan 5-0 sebelum memenangi set tersebut 6-1. Tapi, mimpi buruknya mulai muncul pada set kedua.
Saat Barty masih unggul 2-1, Muchova mengambil medical timeout. Berhentinya permainan selama sepuluh menit itulah yang membuat konsentrasi Barty buyar. Petenis 24 tahun itu tak lagi bisa menemukan ritme bermain terbaiknya seperti sebelum laga terhenti.
’’Seharusnya aku tidak membiarkan titik balik permainan itu terjadi,’’ keluh Barty. ’’Aku terlalu bernafsu. Terlalu banyak kesalahan di saat-saat penting,’’ tambah Barty.
Beberapa pengamat mengkritik Muchova yang mengambil medical timeout. Menurut mereka, kondisi Muchova saat itu tidak darurat. Medical timeout Muchova dianggap hanya akal-akalan untuk merusak ritme permainan Barty.
Menjawab kritik itu, petenis Republik Ceko tersebut mengatakan, dirinya perlu mengambil medical timeout. Sebab, saat itu dia merasa pusing. Cuaca terik 30 derajat Celsius di Melbourne Park dinilai sangat mengganggu. ’’Aku merasa hampir pingsan. Karena itu, aku butuh bantuan,’’ kilah Muchova.
Sementara itu, ambisi Nadal untuk melewati rekor grand slam Roger Federer gagal terwujud. Nadal memang berambisi menambah koleksi gelar grand slam-nya menjadi 21. Jika itu terwujud, dia bisa melampaui capaian Federer yang sudah mengantongi 20 gelar juara grand slam. Namun, Stefanos Tsitsipas menghambat ambisi Nadal. Tsitsipas memulangkan Nadal lewat pertarungan lima set 3-6, 2-6, 7-6, 6-4, 7-5.
Tsitsipas pun sebelumnya merasa bangga bisa bertemu Nadal yang merupakan petenis idolanya. ’’Saya sangat menghormati Rafael (Nadal). Saya tumbuh besar dengan menyaksikannya bermain,’’ ucap petenis berdarah Yunani tersebut. (raf/c17/bas)
Hasil Perempat Final Australia Terbuka (17/2)
Tunggal Putra