PROKAL.CO,
SAMARINDA–Meski insentif dari pemerintah pusat belum juga diberikan, para tenaga kesehatan (nakes) tetap harus menjalankan tugasnya. Sebab, mereka jadi garda utama penanganan pasien Covid-19. Apalagi tak sedikit pasien positif yang harus dirawat karena memiliki penyakit penyerta.
Namun belakangan, tugas mereka makin berat karena jumlah kasus positif Covid-19 di Kaltim terus melonjak. Angka akumulasi positif Covid-19 hampir mendekati 50 ribu kasus. Hingga Selasa (16/2), jumlah kasus aktif di Kaltim mencapai 8.223 orang. Penambahan kasus mencapai 322 orang. Paling banyak berasal dari Balikpapan. Jumlahnya 104 orang.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim Nataniel Tandirogang mengatakan, beberapa waktu belakangan jumlah positif Covid-19 sudah diperkirakan meningkat. Imbas dari mobilitas masyarakat yang tinggi pada akhir tahun. Di sisi lain, upaya pemerintah melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ataupun berbagai pembatasan lain, tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.
“Seperti pakai masker atau cuci tangan itu paling penting,” ungkapnya. Meski saat ini kondisinya tenaga kesehatan harus berjuang berat, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kaltim Sukwanto berharap, para perawat tetap semangat bertugas. Dia pun berpesan para perawat tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap yang sesuai standar ketika bertugas.
“Sehingga bisa terlepas dari Covid-19,” jelasnya. Saat ini, upaya pemerintah untuk memerangi Covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi. Pada vaksinasi tahap pertama ini, tenaga kesehatan menjadi kalangan prioritas utama. Tak terkecuali para perawat yang bertugas. Sukwanto berharap, vaksinasi membantu membangun imunitas para perawat. Sehingga, para perawat bisa terlindungi dan tidak mudah diserang Covid-19.
Diharapkan pula, para perawat juga bisa menjadi role model dan menjadi bagian dari kampanye bahwa vaksin itu aman, agar masyarakat tak lagi ragu divaksin. Hingga kemarin, sudah 92,6 persen tenaga kesehatan di Kaltim yang divaksin. Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padillah Rante Muna, capaian vaksinasi Kaltim peringkat tujuh se-Indonesia. Dia menjelaskan, vaksinasi tahap kedua bakal dimulai pekan ketiga Februari. Meski begitu, jumlahnya belum diketahui.