PROKAL.CO,
Optimisme pemulihan ekonomi Kaltim makin besar. Setelah harga minyak kelapa sawit dan batu bara yang sama-sama mencatatkan kenaikan, harga minyak pada awal tahun ini juga berada di jalur positif. Bahkan reli harga minyak ini merupakan yang terpanjang dalam dua tahun terakhir.
BALIKPAPAN - Dosen Geologi dan Perminyakan STT Migas Kukuh Jalu Waskita mengatakan, kenaikan harga minyak dipicu pengurangan pasokan dari produsen utama dunia dan munculnya harapan pemulihan ekonomi dengan hadirnya vaksin Covid-19. Sehingga mendorong pemulihan permintaan minyak di dunia.
Seperti diketahui, minyak berjangka Brent untuk pengiriman April naik 0,6 persen menjadi USD 61,47 per barel. Angkanya sempat menyentuh level tertinggi selama 13 bulan terakhir di USD 61,61 per barel. Lalu, minyak mentah berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret bertambah 0,6 persen menjadi USD 58,68 per barel. Harga ini juga sempat menyentuh level tertinggi dalam 13 bulan di USD 58,76 per barel.
Kukuh menjelaskan, tren kenaikan harga minyak telah terjadi sejak November lalu ketika muncul kabar vaksin Covid-19 sudah dapat berproduksi. Pemberian paket stimulus besar di beberapa negara juga menjadi sentimen positif pemulihan permintaan minyak. Di saat yang sama, para produsen top dunia pun mengurangi pasokan.
“Harga minyak telah meningkat selama beberapa pekan terakhir karena pengurangan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen sekutu dalam kelompok OPEC,” katanya.