Rp 3 Miliar untuk Aktifkan Sistem ATCS Samarinda

- Selasa, 16 Februari 2021 | 12:08 WIB
DIOPERASIKAN JARAK JAUH: Delapan persimpangan di Samarinda tahun ini akan dipasang sistem ATCS untuk mengurangi penumpukan kendaraan.
DIOPERASIKAN JARAK JAUH: Delapan persimpangan di Samarinda tahun ini akan dipasang sistem ATCS untuk mengurangi penumpukan kendaraan.

SAMARINDA–Kemacetan atau penumpukan kendaraan di beberapa persimpangan jalan bakal diminimalisasi dengan mengaktifkan kembali sistem area traffic control system (ATCS). Tahun ini Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda mengalokasikan Rp 3 miliar untuk pengadaan perangkat ATCS dengan target pemasangan di delapan titik persimpangan.

Kabid Prasarana Dishub Samarinda Romiamsyah menuturkan, pihaknya menganggarkan sekitar Rp 3 miliar untuk perangkat ATCS. Di antaranya, pengadaan perangkat di ruang kontrol utama kantor Dishub, pemasangan viber optik, hingga perangkat kontrol dan CCTV di simpang yang menjadi target seperti simpang Muara (Jalan Antasari-RE Martadinata), simpang Air Putih (Jalan Ir H Juanda-P Suryanata-MT Haryono), simpang Air Hitam (Jalan Kadrie Oening-AW Sjahranie-Letjen Suprapto), simpang Sempaja (Jalan Wahid Hasyim-PM Noor) dan simpang Mal Lembuswana. "Saat ini tim kami masih melakukan kajian sambil menunggu proses lelang," singkatnya, beberapa waktu lalu.

Diungkapkannya, sistem ATCS bukan hal baru. Sebelumnya pernah aktif pada 2008–2013. Namun, akibat perangkat yang banyak dicuri dan tidak ada pengadaan baru, sistem tersebut mati suri dan rencana akan diaktifkan tahun ini.

Pada dasarnya, sistem itu untuk mengatur beban pada salah satu kaki simpang. Pada kaki simpang yang terdapat penumpukan akan diperpanjang warna hijau, selanjutnya lama waktu pada persimpangan lain akan menyesuaikan mengikuti sistem, dan tentunya dikontrol dari ruangan khusus di gedung Dishub Samarinda. "Sistem itu bisa juga untuk mendukung beberapa kegiatan. Misalnya, memperlancar lalu lintas mobil pengantar jenazah Covid-19. Agar saat melintas lampu lalu lintas, kendaraan tidak terhambat," jelasnya.

Dia berharap, diaktifkannya sistem tersebut, dapat mengurangi penumpukan kendaraan atau potensi kemacetan di persimpangan jalan. Nantinya petugas melakukan kontrol dibantu perangkat CCTV untuk melihat kondisi di lapangan.

"Sistem itu akan mandiri dikelola Dishub, sedangkan dari instansi lain memang sudah banyak yang memasang CCTV. Jangan heran kalau nanti banyak perangkat CCTV di beberapa lampu merah," kuncinya. (dns/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X