Dua ledakan besar disusul ledakan lain di area kerja PT Barokah Galangan Perkasa (BGP), Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, penyebabnya masih “abu-abu”. Tiga pekerja yang sempat menghilang, kin ditemukan tewas. Tim search and rescue (SAR) gabungan akhirnya menemukan jasad terakhir kemarin (14/2), yang diduga kuat adalah Tumiran.
SAMARINDA–Penyebab pasti ledakan landing craft tank (LCT) di PT BGP pada Kamis (11/2) lalu hingga kini masih diselidiki kepolisian. Hingga hari ketiga ledakan kapal, korps baju cokelat telah memeriksa saksi dari para pekerja, keluarga, dan pihak perusahaan. "Sudah mengambil keterangan delapan orang," tutur Kasat Reskrim Kompol Yuliansyah. Bahkan untuk memperjelas sumber ledakan dan penyebabnya, tim Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Surabaya akan didatangkan. Seharusnya, sesuai jadwal tiba Sabtu (13/2) lalu. Namun, mengingat kondisi setengah badan bangkai kapal tenggelam, kedatangan tim labfor pun dijadwalkan ulang.
"Kapalnya masih diusahakan naik (tidak tenggelam) biar bisa ditindaklanjuti penyelidikan. Namun, perusahaan (PT BGP) hanya punya satu crane, untuk mengangkat kapal itu perlu dua crane, makanya masih diupayakan," tambahnya.
Guna mengamankan area penyelidikan, garis polisi dipasang. Hal itu agar tak ada orang lain yang masuk dan menghindari rusaknya tempat kejadian perkara (TKP). "Jadi TKP itu harus steril, tidak ada yang boleh masuk," imbuhnya.
Selama menunggu hasil penyelidikan, Yuliansyah enggan berbicara lebih jauh. Terlebih mencari pelaku atau kelalaian yang mungkin masih bisa terjadi pada ledakan kapal tersebut.
"Kami masih menunggu labfor terkait penyebab ledakan. Apakah ada kelalaian dari pengawasan, dari korban sendiri, atau alatnya. Itu akan menjadi tugas penyidik nantinya," jelasnya.
Di lain sisi, dari tiga pekerja yang dikabarkan menghilang, dua di antaranya telah ditemukan tim SAR gabungan pada Jumat (12/2). Keduanya dipastikan Suwardi (37) dan Gunawi (52).
Kemarin (14/2) siang, pencarian kembali membuahkan hasil. Petugas mengevakuasi jasad yang ditemukan di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di segmen Tambora, Kecamatan Anggana, Kukar.
"Benar pukul 10.00 Wita mendapat laporan adanya penemuan mayat. Kemudian tim langsung disiapkan untuk melakukan pengecekan di lapangan," tutur Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Effendi.
Proses evakuasi dilakukan melalui dermaga jetty Pertamina 136 Anggana. Jenazah berkelamin laki-laki itu kemudian dilarikan ke RSUD AW Sjahranie guna menjalani rangkaian identifikasi.
Jasad yang ditemukan setelah meledaknya dua LCT di PT BGP itu diduga kuat merupakan jasad Tumiran. Pekerja yang menghilang setelah kapal bermuatan minyak meledak. "Kami belum bisa pastikan. Apakah jenazah korban ledakan atau yang lain. Sekarang kami masih menunggu Inafis Polresta Samarinda melakukan identifikasi," pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, pada ledakan kapal di galangan PT BGP, terdapat tiga pekerja yang dikabarkan menghilang. Ketiganya adalah Suwardi (37), Gunawi (52), dan Tumiran (55). (*/dad/dra/k16)