PROKAL.CO,
JAKARTA– Inflasi tahun ini harus terkendali. Pemerintah berusaha mewujudkan tekad tersebut bersama Bank Indonesia (BI) dengan merumuskan lima langkah. Demikian kesimpulan rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) yang digelar secara daring pada Kamis lalu (11/2).
”Langkah-langkah strategis yang kita ambil bertujuan menjaga inflasi dalam kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen pada 2021,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Yang menjadi perhatian utama adalah inflasi kelompok bahan pangan bergejolak (volatile food). Inflasi kelompok itu harus dijaga dalam kisaran 3–5 persen. Untuk mewujudkan itu, pemerintah memperkuat empat pilar strategi yang dikenal sebagai 4K. Yakni, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
”Selain itu, kami akan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi untuk mengantisipasi kenaikan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri pada April dan Mei nanti,’’ ungkap Airlangga. Skema itu juga bakal diterapkan pada hari besar keagamaan nasional (HBKN) lainnya.
Fokus strategi itu adalah menjaga kesinambungan pasokan sepanjang waktu. Juga, menjaga kelancaran distribusi antardaerah. Untuk itu, pemerintah memanfaatkan teknologi informasi dan memperkuat kerja sama antardaerah.
Pemerintah, menurut Airlangga, juga akan memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2021. Langkah berikutnya adalah memperkuat sinergi antar kementerian dan lembaga (K/L) dengan dukungan pemerintah daerah.